JAKARTA, RADAR SULBAR – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Angga Raka Prabowo, menegaskan bahwa pengawasan terhadap platform gim seperti Roblox merupakan bagian dari upaya pemerintah melindungi anak-anak dari dampak negatif di ruang digital.
“Kita ingin melindungi anak-anak kita dari hal-hal atau pengaruh negatif yang ada di dunia digital,” ujar Angga Raka di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8).
Menurutnya, pemerintah tidak hanya menyoroti satu platform tertentu, tetapi melakukan pemantauan menyeluruh terhadap berbagai konten digital yang berpotensi melanggar norma atau membahayakan perkembangan anak. Jika ditemukan pelanggaran, negara harus hadir untuk memberikan perlindungan.
Angga menyebut, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memiliki berbagai instrumen pengawasan, termasuk Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak, atau dikenal sebagai PP Tunas. Regulasi ini dirancang untuk memastikan keamanan anak sebagai pengguna ruang digital.
“Perlindungan terhadap anak di ruang digital adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, orang tua, dan juga media,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya penerapan klasifikasi usia dalam gim digital dan pengawasan terhadap implementasinya.
Selain regulasi dan pengawasan, Angga juga menekankan peran keluarga dalam memberikan pemahaman mengenai etika dan batasan dalam penggunaan teknologi sejak dini.
“Edukasi itu penting, pengawasan orang tua juga penting. Anak harus diajarkan menggunakan teknologi, tapi juga tahu batasannya. Yang harus ditekankan adalah nilai-nilai positif yang bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan generasi bangsa,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, juga mengingatkan akan bahaya gim Roblox, yang menurutnya menampilkan banyak konten kekerasan. Ia bahkan mengimbau para siswa untuk tidak memainkan gim tersebut.
“Kalau main HP, jangan nonton kekerasan, jangan yang isinya berantem, kata-katanya jelek, tidak ada faedahnya. Nah, yang main blok-blok (Roblox) itu, jangan main yang itu ya, karena itu tidak baik,” ujar Mu’ti di Jakarta, Senin (4/8). (antara/*)