JAKARTA, RADAR SULBAR – Pemerintah kemungkinan besar akan melanjutkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk kuartal III dan IV 2025.
Sinyal ini disampaikan Kementerian Keuangan setelah penyaluran BSU pada kuartal II berjalan efektif.
“BSU kelihatannya lanjut karena pelaksanaannya efektif. Itu akan dilanjutkan pada triwulan III dan IV,” ujar Riznaldi Akbar, Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, saat ditemui di International Battery Summit, Jakarta, Rabu (6/8).
BSU diberikan kepada pekerja atau buruh dengan gaji di bawah Rp3,5 juta untuk menjaga daya beli di tengah inflasi dan perlambatan ekonomi. Bantuan diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan, dibayarkan sekaligus sebesar Rp600 ribu.
Pada kuartal II 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp10,72 triliun untuk BSU yang diberikan kepada 565 ribu guru honorer dan 17,3 juta pekerja. “BSU triwulan II sudah dicairkan, untuk triwulan III kami sedang mendesain,” tambah Riznaldi.
Selain BSU, Kemenkeu tengah menyiapkan berbagai stimulus fiskal untuk mendorong konsumsi domestik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah menyiapkan stimulus senilai Rp10,8 triliun pada kuartal III 2025, yang difokuskan pada program prioritas seperti makan bergizi gratis (MBG), pembangunan sekolah rakyat, koperasi desa merah putih, dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Stimulus tambahan juga mencakup insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar, serta dorongan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan Rp287,8 triliun pada semester kedua 2025.
Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN 2025 masih memiliki ruang fiskal sebesar Rp2.121 triliun yang akan dibelanjakan pada paruh kedua tahun ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5 persen. (ant/jpnn/*)