Warisan Leluhur Menggema di Taman Budaya dan Museum Sulbar

  • Bagikan

POLEWALI, RADAR SULBAR – Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat kembali menjadi pusat perhatian masyarakat dengan digelarnya Festival Badik dan Keris Kamardikan, sebuah perhelatan budaya yang mengangkat warisan leluhur sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan daerah.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pameran senjata tradisional khas Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan serta wilayah lain di Nusantara, Kontes Keris, pertunjukan seni bela diri tradisional, hingga menghadirkan UMKM yang bergelut dalam hal asesoris khas keris, kerajinan batu permata, makanan dan minuman tradisional.

Plh.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat Muh. Ali Chandra menyampaikan festival ini merupakan bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai historis dan filosofis dari senjata tradisional seperti badik dan keris, yang bukan hanya alat pertahanan, tetapi juga simbol kehormatan, keberanian, dan spiritualitas.

“Badik dan keris bukan sekadar benda tajam. Ia adalah simbol kamardikan, kebebasan dan harga diri yang diwariskan oleh leluhur kita. Festival ini menjadi ruang edukasi dan pelestarian yang sangat penting di tengah arus modernisasi,” ujarnya.

Festival ini turut diramaikan oleh partisipasi berbagai komunitas budaya dari kabupaten/kota di Sulawesi Barat serta daerah lain seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan, yang turut memamerkan koleksi keris pusaka dan badik khas daerah masing-masing. Para pengunjung juga dapat melihat langsung prosesi penyepuhan bilah keris dan mendalami filosofi tiap lekukan pada bilah senjata.

Selain itu, penampilan seni tradisional seperti tari Kreasi Pallake, pencak silat, dan musik ritual turut menyemarakkan suasana, menghadirkan pengalaman budaya yang menyentuh hati sekaligus membangkitkan semangat cinta tanah air.

Festival ini juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga warisan budaya, serta menggali nilai-nilai kearifan lokal sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. (jaf)

  • Bagikan