“Kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian senjata tradisional yang memiliki nilai sejarah, filosofi, dan budaya yang tinggi,” ucap Arianto.
Festival ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah, yang menampilkan aneka koleksi keris dan badik dengan berbagai motif serta teknik tempa tradisional. Masyarakat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Sejumlah tokoh budaya, pengrajin, dan kolektor pusaka turut hadir memeriahkan acara.
Selain kontes keris dan badik, festival ini juga dirangkaikan dengan pameran benda pusaka, produk UMKM lokal, batu ngalo, serta panggung seni dan budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan tradisional.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah. (*)