BALI, RADAR SULBAR – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Ketransmigrasian Nasional yang diselenggarakan di Bali Convention Center, Senin (28/7).
Kehadirannya menegaskan kesiapan Sulawesi Barat sebagai salah satu provinsi yang ditunjuk menjadi pilot project transmigrasi modern di Indonesia.
Rakernis yang dibuka langsung oleh Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, membahas arah kebijakan transmigrasi nasional tahun 2025.
Menteri Iftitah menyatakan bahwa transmigrasi kini difokuskan pada penciptaan lapangan kerja dan pembangunan kawasan ekonomi baru.
“Transmigrasi hari ini bukan hanya soal perpindahan penduduk, tapi strategi pembangunan kawasan dan penciptaan lapangan kerja untuk kemakmuran rakyat,” ujar Menteri Iftitah.
Tiga provinsi ditetapkan sebagai pilot project transmigrasi modern: Banten, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan. Khususnya Sulawesi Barat dan Papua Selatan akan menjadi contoh penerapan transmigrasi modern berbasis pengembangan kawasan ekonomi dan penguatan SDM unggul.
Rakernis juga menyoroti tantangan yang dihadapi di daerah, seperti ketimpangan pertumbuhan ekonomi, penyalahgunaan izin tanah negara, serta praktik non-produktif oleh sebagian transmigran yang menyewakan atau menjual lahan yang seharusnya dikelola sendiri.
Kementerian Transmigrasi menargetkan pengembangan kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan terintegrasi dengan sektor-sektor strategis seperti pertanian, industri, dan infrastruktur.
Partisipasi Sulbar dalam program ini diharapkan mampu membuka peluang kerja, menurunkan angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran di wilayah tersebut.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja Menteri Transmigrasi ke Mamuju, Gubernur Suhardi Duka menyatakan dukungan penuh terhadap program transmigrasi di provinsi ke-33 tersebut.
“Insyaallah, penunjukan Sulbar sebagai prioritas nasional dalam program transmigrasi adalah kehormatan yang harus kita sukseskan bersama,” tegas Suhardi Duka, Jumat, 18 Juli 2025 lalu. (*)