MAJENE, RADAR SULBAR — Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) melakukan penertiban pedagang di Pasar Tammerodo Sendana, Selasa 29 Juli.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan pasar yang tertib, bersih, sehat, dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
Fokus utama penertiban kali ini adalah para pedagang ikan dan sayuran yang masih berjualan di luar lokasi yang telah ditentukan. Karena mengganggu ketertiban umum dan estetika lingkungan
Kepala Diskoperindag Nadlah B. Fattah menegaskan pentingnya kepatuhan para pedagang terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Pemkab Majene telah menyiapkan lods dan tempat berjualan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan berdagang. Selain itu menciptakan suasana pasar yang lebih tertib dan teratur.
Pedagang yang masih berjualan di bahu jalan atau di luar lokasi yang telah ditentukan diminta untuk segera memindahkan lapak dagangannya.
Ultimatum tegas disampaikan, dengan imbauan agar semua pedagang mematuhi peraturan yang berlaku untuk kebaikan bersama.
“Penertiban ini bukan semata-mata tindakan represif, melainkan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian lokal secara berkelanjutan. Dengan menciptakan pasar yang tertib dan teratur, diharapkan akan meningkatkan daya tarik pasar, menarik lebih banyak pembeli, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan para pedagang,” ungkap Nadlah.
Kata dia, Pemkab Majene berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan pendampingan kepada para pedagang dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha mereka.
“Pemkab Majene mengajak seluruh pedagang untuk bekerja sama dan mendukung penuh upaya ini. Kerja sama dan kesadaran bersama merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan pasar yang modern, bersih, dan nyaman bagi semua,” imbuhnya.
Dalam penertiban ini, Kepala Diskoperindag Majene Nadlah B. Fattah didampingi Camat Tammerodo Sendana, Edi Bastian, Kapolsek Sendana, Iptu Ashari, Kades Tammerodo dan Kepala Dusun Pellattoang, serta tim Dinas Koperindag, Satpol PP dan Dishub Majene. (rur/mkb)
