IMV Corporation Jepang Tawarkan Alat Deteksi Dini Bencana, Tiga Titik Vital di Sulbar Jadi Lokasi Uji Coba

  • Bagikan
Wakil Gubernur Sulbar, Mayjen (Purn) Salim S. Mengga menerima kunjungan pihak IMV Corporation Jepang di Rumah Jabatan Wagub Sulbar, Senin 28 Juli 2025.

MAMUJU, RADAR SULBAR – Perwakilan dari IMV Corporation Jepang melakukan kunjungan ke Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) pada Senin (28/7). Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas rencana pemasangan alat deteksi dini bencana di tiga titik strategis di wilayah Sulbar.

Wakil Gubernur Sulbar, Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, menyampaikan bahwa IMV Corporation menawarkan teknologi berupa seismograf dan sistem peringatan dini yang mampu mendeteksi ancaman bencana seperti tsunami dan letusan gunung berapi.

“Sebenarnya yang ditawarkan adalah seismograf sebagai peringatan dini untuk mengetahui tingkat ancaman jika terjadi bencana. Misalnya tsunami atau gunung meletus, sehingga kita bisa lebih siap menghadapinya,” ujar Salim usai pertemuan.

Pada tahap awal, IMV Corporation akan menghibahkan alat tersebut untuk dipasang di tiga lokasi vital, yakni Kantor Gubernur Sulbar, rumah sakit, dan pembangkit listrik PLN. Ketiga lokasi ini dinilai penting karena berperan besar dalam pelayanan masyarakat.

“Kita sarankan pemasangan di kantor gubernur, rumah sakit, dan pembangkit listrik PLN karena ini fasilitas vital,” jelasnya.

Salim juga mengapresiasi komitmen IMV Corporation yang bersedia memberikan peralatan tersebut sebagai hibah dalam rangka uji coba. Menurutnya, meskipun ini bagian dari strategi bisnis, pendekatan awal ini memungkinkan pihak pemerintah menilai manfaat teknologinya secara langsung.

“Iya, hibah dulu walaupun kita tahu ini juga bagian dari bisnis. Tapi dengan diberikannya alat ini untuk uji coba, kita bisa merasakan langsung kegunaannya. Jika memang terbukti vital, bisa dikembangkan lebih lanjut,” tuturnya.

Lebih lanjut, Salim menjelaskan bahwa penerapan teknologi ini akan menjadi bagian dari strategi penanggulangan bencana jangka panjang, termasuk penataan kawasan pesisir dan pembangunan rumah tahan gempa.

“Ke depan, bisa saja diterapkan kebijakan bahwa konstruksi bangunan wajib tahan gempa,” tambahnya.

Alat deteksi ini dirancang untuk memberikan peringatan dalam hitungan detik sebelum dampak bencana dirasakan. Dalam uji coba sederhana yang dilakukan saat pertemuan, sistem menunjukkan respons yang cepat.

“Ada monitornya nanti. Tadi saat dicoba, hanya dengan mengetuk meja, langsung muncul di layar,” pungkasnya.

  • Bagikan