DPR Dorong Proteksi Pertanian Nasional Hadapi Impor Bebas Bea Masuk dari AS

  • Bagikan
Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Hakim Bafagih.

Meski mengakui masih adanya ketergantungan Indonesia terhadap beberapa komoditas impor seperti gandum dan kedelai yang mayoritas berasal dari AS.

Hakim menegaskan kondisi itu tidak melemahkan sektor pertanian nasional. Diversifikasi pangan dan peningkatan produksi lokal terus didorong.

“Ada beberapa komoditas yang belum bisa dipenuhi dari dalam negeri. Tapi strategi jangka panjang untuk menguranginya sudah berjalan. Substitusi seperti sorgum juga sudah mulai dikembangkan,” jelasnya.

Dalam forum bilateral tersebut, Komisi VI DPR RI juga menyampaikan ketertarikan untuk mempelajari strategi Korea Selatan dalam mengembangkan pertanian yang efisien meskipun terbatas lahan, dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang konsisten.

“Kita melihat bagaimana pertanian di Korea bisa produktif meski lahannya sempit. Ini pelajaran penting bagi kita,” ungkapnya.

Hakim menutup pernyataan dengan menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap petani lokal dalam era keterbukaan perdagangan global. Ia menyebut perlindungan tidak cukup dengan subsidi, tetapi harus disertai kepastian pasar dan dukungan infrastruktur.

“Kita tidak menolak perdagangan terbuka, tapi kepentingan petani harus jadi prioritas,” tandas politisi Fraksi PAN itu. (*)

  • Bagikan