JAKARTA, RADAR SULBAR – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, telah divonis 3 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Vonis dijatuhkan terkait kasus suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR serta perintangan penyidikan terhadap buronan Harun Masiku.
Dengan vonis tersebut, Hasto dipastikan tidak bisa lagi menjalankan tugasnya sebagai Sekjen PDIP. Meski demikian, hingga kini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP belum memutuskan siapa yang akan menggantikan posisi strategis tersebut.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa pengisian jabatan Sekjen merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ia menyebut keputusan akan diumumkan dalam Kongres PDIP mendatang.
“Kalau posisi Sekjen, nanti kita tunggu di Kongres. Karena posisi Mas Hasto saat ini masih Sekjen PDI Perjuangan. Pergantian Sekjen akan ditentukan di Kongres,” kata Djarot, Minggu (27/7).
Djarot juga menambahkan bahwa Kongres mendatang akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum untuk periode 2025–2030.
“Itu sudah merupakan aspirasi dari akar rumput dan juga merupakan hasil rekomendasi internal dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Jadi, kalau ada Kongres, tinggal pengukuhan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Djarot mengatakan bahwa Megawati memiliki kewenangan penuh dalam menyusun kepengurusan DPP PDIP, termasuk menentukan siapa yang akan menjadi Sekjen berikutnya. Namun, ia belum mengungkapkan kapan tepatnya Kongres tersebut akan digelar.
“Ketua Umum diberikan hak prerogatif untuk menyusun kepengurusan DPP, termasuk Sekretaris Jenderal,” tegas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat PDIP akan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi seluruh anggota DPR dan DPRD se-Indonesia di Bali. Kegiatan ini juga menjadi forum konsolidasi internal partai.
“Kita belum tahu waktunya, tapi yang jelas tahun ini Bimtek akan diadakan di Bali. Tahun lalu diselenggarakan di Kemayoran. Tujuannya untuk menyolidkan kader partai,” pungkas Djarot. (*)