MAMUJU, RADAR SULBAR —Kebijakan hilirisasi pasca tambang yang diinisiasi oleh Kementerian ESDM tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap peningkatan nilai tambah sumber daya alam, tetapi juga membuka peluang investasi baru yang berkelanjutan di daerah.
Karenanya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat, H. Habibi Azis, mengapresiasi langkah strategis tersebut.
“Ini sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Barat. Hilirisasi pasca tambang membuka ruang pengembangan kawasan industri, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing daerah,” ujar Habibi dalam keterangannya di Mamuju.
Ia juga menambahkan bahwa DPMPTSP Sulbar siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyiapkan ekosistem investasi yang kondusif, termasuk percepatan perizinan, penyediaan data potensi wilayah, dan fasilitasi kemitraan antara pelaku usaha lokal dan investor. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur bapak Suhardi Duka.
“Arahan bapak gubernur kami OPD yang khusus berkaitan dengan investasi akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar investasi hilirisasi pasca tambang dapat terealisasi dengan optimal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal,” tambahnya.
Rencana hilirisasi pasca tambang ini dinilai sebagai upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dan mempercepat pembangunan kawasan berbasis sumber daya alam secara terintegrasi.
DPMPTSP Sulawesi Barat berharap bahwa implementasi kebijakan ini dapat memperkuat struktur perekonomian daerah dan menjadikan Sulbar sebagai bagian penting dalam rantai nilai industri nasional sesuai dengan visi misi SDK JSM yang tertuang dalam RPJMD. (*)