MAMUJU, RADAR SULBAR — Ekosistem literasi berbasis komunitas terus mendapat dukungan berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Malaqbi Institute yang menggelar forum diskusi bertajuk kolaborasi perpustakaan komunitas.
Malaqbi Institute menghadirkan Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Galang Pratama.
Dalam forum tersebut, Galang Pratama menekankan pentingnya membangun sinergi antara komunitas, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengembangkan perpustakaan berbasis masyarakat.
“Dalam diskusi kolaborasi perpustakaan komunitas, kita menyamakan persepsi bahwa mencatat koleksi buku itu penting,” kata Galang, di Kantor Malaqbi Institute, Kamis 26 Juni, malam.
Galang, yang juga merupakan Pelatih Ahli Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Perpustakaan Nasional RI, juga menyebutkan jika komunitas literasi tidak hanya bisa bertahan dengan semangat gotong royong, tapi juga dapat mengakses sumber daya yang lebih luas.
“Bahwa komunitas juga bisa mendapatkan pendanaan baik dari swasta maupun bantuan pemerintah, bebernya.
Terpenting, kata Galang, dukungan dari berbagai pihak itu mesti dikelola secara akuntabel dan terstruktur.
Galang juga mendorong pemanfaatan bantuan buku bermutu dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), yang dapat menjadi pemantik berbagai kegiatan kreatif di ruang-ruang literasi.
“Kita bisa memanfaatkan bantuan bacaan bermutu bantuan perpustakaan nasional. buku itu bisa dibuat berbagai macam kegiatan selain baca nyaring, drama anak, dan lain sebagainya,” sebut dia.
Ia menambahkan, penguatan budaya literasi harus dimulai dari individu. Tidak malu untuk bawa buku di tempat umum dan membacanya.
“Sama sama saling mendiskusikan hasil bacaan kita. Itulah beberapa hal yang bisa lakukan Bersama,” ungkapnya. (ajs)