Mentan Amran Sambut Penyatuan HKTI: Momentum Emas Perkuat Swasembada Pangan

  • Bagikan

JAKARTA, RADAR SULBAR— Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut hangat penyatuan kepengurusan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang telah terpecah selama lebih dari satu dekade. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-X HKTI yang digelar di lingkungan Kementerian Pertanian, Jakarta, Mentan Amran menegaskan bahwa langkah rekonsiliasi ini adalah pijakan penting untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian nasional.

Amran menyebut, penyatuan dua kepengurusan — antara Jenderal (Purn) Moeldoko dan Fadli Zon — yang sempat berjalan paralel sejak Munas VII tahun 2010, merupakan kabar baik bagi seluruh petani Indonesia. Ia menilai, hadirnya satu kepemimpinan tunggal dalam HKTI akan memperkuat peran kelembagaan petani dalam mendukung program prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Saya sangat bangga karena Munas ke-X ini diselenggarakan di lingkungan Kementerian Pertanian, rumah besar bagi seluruh petani dan organisasi tani Indonesia,” ujar Amran di hadapan peserta Munas. Ia menambahkan bahwa Kementerian Pertanian selalu terbuka dan siap menjadi mitra strategis organisasi petani dalam memperjuangkan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan nasional.

Penyatuan HKTI ini dipandang sebagai momentum emas yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat solidaritas antarpetani, meningkatkan daya saing sektor pertanian, serta mempercepat transformasi kelembagaan pertanian ke arah yang lebih profesional dan inklusif.

Penyatuan dua kubu dalam tubuh HKTI menjadi satu kekuatan nasional dipandang sebagai langkah tepat untuk memperkuat konsolidasi kelembagaan petani. 

Dengan struktur yang lebih solid, HKTI diyakini mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mempercepat pencapaian berbagai program pembangunan pertanian, termasuk swasembada pangan.

“Ini adalah momentum yang baik untuk menyatukan HKTI yang selama ini terbelah, menjadi satu kekuatan besar. Yang terpenting adalah bagaimana kita bersama-sama merealisasikan visi Presiden Prabowo, khususnya di sektor pertanian,” ujar Mentan Amran saat menghadiri Munas ke-10 HKTI di Kanpus Kementan, Jakarta, Selasa 24 Juni 2025.

Mentan Amran juga mengapresiasi semangat dan kekompakan para peserta Munas HKTI, yang datang dari 35 provinsi secara sukarela dalam waktu yang singkat.

 Hal ini, menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa HKTI memiliki kekuatan besar dan komitmen tinggi untuk membangun pertanian nasional yang maju dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Mentan Amran menekankan pentingnya penguatan peran HKTI di setiap wilayah dalam mengawal pengembangan komoditas unggulan daerah berbasis keunggulan komparatif. 

Komoditas seperti kopi di Aceh, pala di Sumbawa, kakao di Luwu Timur, dan mete di Sulawesi Tenggara menjadi contoh prioritas dalam strategi hilirisasi nasional yang harus dikawal secara serius.

“Kita akan petakan berdasarkan keunggulan komparatif, kemudian dikawal oleh HKTI. Sekarang Wakil Menteri Pertanian akan menjadi ketua HKTI, ini satu kesatuan tidak bisa terpisahkan mengawal program unggulan Presiden,“ ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI, Fadli Zon, menilai saat ini merupakan masa yang sangat baik bagi sektor pertanian, seiring dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menunjukkan keberpihakan kuat terhadap petani.

Berbagai kebijakan strategis dalam delapan bulan terakhir, seperti penghapusan utang petani bermasalah, peningkatan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, serta penyaluran pupuk subsidi yang lebih tepat sasaran, menjadi bukti konkret dari komitmen tersebut.

Dalam kesempatan itu, Fadli menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali setelah dua periode memimpin HKTI. Ia menyampaikan dukungan penuh kepada Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, sebagai sosok generasi muda yang dinilai paling tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan organisasi petani seperti HKTI merupakan kunci utama dalam mendorong kemajuan pertanian nasional agar mampu bersaing di tingkat global.

“Di bawah kepemimpinan baru, HKTI akan semakin solid, petani semakin sejahtera, dan cita-cita swasembada pangan nasional dapat segera terwujud,” tutupnya. (*)

  • Bagikan