Tanpa Ribet dan Biaya, Casih Jalani Katerisasi Jantung Berkat BPJS Kesehatan

  • Bagikan

POLMAN RADAR SULBAR – Casih (74), peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) baru saja menyelesaikan prosedur katerisasi jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Hajjah Andi Depu. Hal ini diputuskan oleh sang anak agar dirinya segera mendapatkan penanganan lebih lanjut ketika serangan jantung.

Awal mulanya hari ini mengalami serangan jantung yang begitu mendadak, tidak pernah ada keluhan sebelumnya dan tidak ada riwayat medis yang disampaikan dokter ketika pernah berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Hari ini secara mendadak terkena serangan jantung, dan langsung diantar oleh anak saya menuju RSUD Hajjah Andi Depu. Tidak menunggu observasi lama setelah pengecekan oleh dokter langsung mendapatkan penanganan untuk masuk keruangan katerisasi jantung,” ujar Casih.

Tidak hanya itu, secara penanganan sangat cepat terjadi tanpa ada menunggu tanpa harus mengurus administrasi secara berbelit-belit.

“Ternyata prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya pada hitungan menit saja dan sudah selesai. Seluruhnya tidak ada pengurusan administrasi yang harus ini itu ketika anak saya mengurus terlebih dokter yang menangani sangat sigap dan cepat,” ungkapnya.

Dirinya merasa sangat terbantu atas kehadiran layanan katerisasi jantung yang baru saja diresmikan oleh RSUD Hajjah Andi Depu. Hal ini sangat berarti untuk pasien seperti saya yang memerlukan rujukan ke Kota Makassar ketika memanfaatkan layanan katerisasi jantung ini.

“Seluruh anggota keluarga merasa tenang karena penanganan segera dilakukan oleh pihak RSUD Hajjah Andi Depu dengan cepat dan segera, kelurga sangat mensyukuri atas ketersediaan layanan katerisasi jantung ini yang selama ini sepengetahuan hanya ada di Kota Makassar,” ujarnya.

Katerisasi jantung adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung. Prosedur ini melibatkan penggunaan kateter, yaitu tabung tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk mengevaluasi kondisi jantung. Proses yang relatif cepat ini membutuhkan dukungan tenaga medis berpengalaman serta peralatan medis yang memadai, seperti yang telah diterapkan oleh RSUD Hajjah Andi Depu Polewali Mandar.

Pasca katerisasi, Casih mengaku tidak merasakan keluhan lainnya. Ia kemudian menjalani perawatan di salah satu ruang rawat inap RSUD Hajjah Andi Depu untuk pemulihan. Selama menjalani perawatan, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelayanan rumah sakit. Menurutnya, pengalaman pertama kali ini sangat memuaskan, baik dari sisi layanan tenaga medis maupun kenyamanan fasilitas yang diberikan.

“Dokter yang menangani saya sangat membantu dan komunikatif. Mereka memberikan penjelasan dengan sangat jelas kepada anak saya, sehingga saya tidak merasa cemas. Para perawat juga selalu siap kapan pun. Itu yang membuat saya merasa sangat nyaman,” ungkapnya.

Pengalaman pertama Casih ketika di rumah sakit memberikan kesan berarti bahkan bagi masyarakat lain yang mungkin masih ragu untuk mengambil langkah medis seperti katerisasi jantung. Seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, dan ia tidak mengeluarkan biaya sedikitpun atas penanganan katerisasi jantung ini.

Di akhir ceritanya, Casih kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan tidak mengabaikan seluruh keluhan kesehatan yang dialami untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Saya bersyukur akhirnya bisa menjalani seluruh rangkaian proses katerisasi jantung ini dengan baik. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kesehatan saya saat ini dan ke depannya,” tutupnya.

Upaya RSUD Hajjah Andi Depu yang terus bersinergi dengan BPJS Kesehatan membuktikan kolaborasi dan komitmen bersama dalam terus meningkatkan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan memberikan percepatan layanan katerisasi jantung di Provinsi Sulawesi Barat khususnya lingkup area Kabupaten Polewali Mandar. (rls/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version