MAMUJU, RADAR SULBAR – Program Bantuan Listrik Gratis bakal menyasar 171 keluarga miskin di Sulbar. Begitu disampaikan Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulbar, Farid Asyhadi, Minggu 22 Juni 2025.
Kata Farid, berdasarkan Rapat Sinkronisasi Roadmap Listrik Perdesaan 2025–2029 yang digelar oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM secara daring kemarin, program ini ditarget rampung tahun ini.
“Ini sebagai upaya nyata mendukung peningkatan rasio elektrifikasi dan desa berlistrik di Sulbar. Tahun ini, program tersebut menyasar 171 Rumah Tangga Sasaran (RTS),” ujar Farid.
Terkait program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian ESDM, Pemprov Sulbar telah mengusulkan 15.000 RTS. Usulan ini berasal dari pemerintah desa dan dilengkapi dengan validasi bahwa masyarakat tersebut layak menerima bantuan.
Pemprov Sulbar juga memberikan dukungan penuh terhadap program Super Sun dari PLN yang akan dipasang di pulau-pulau Kecamatan Balabalakang, Mamuju.
“Wilayah kepulauan ini sangat membutuhkan listrik yang andal untuk menunjang kebutuhan energi yang terus meningkat,” ujar Farid.
Farid juga menyoroti kondisi ketenagalistrikan di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, yang hingga saat ini hanya mendapatkan layanan listrik selama 3 jam per hari. Ia meminta agar Kementerian ESDM melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap pengelola PLTS di wilayah tersebut.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong mendukung program listrik gratis, baik melalui dana desa, APBD provinsi, APBN pusat, maupun kontribusi seluruh perusahaan pembangkit listrik melalui program pengabdian masyarakat,” tegas Farid.
Manager UP2K PT PLN Sulbar, Izbet Alighorky, menyampaikan, Rasio Elektrifikasi Sulbar hingga ?Mei 2025 mencapai 99,99 persen dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) mencapai 100 persen. Namun, masih terdapat 19 desa yang belum dilistriki oleh PLN.
Rencana revisi roadmap Lisdes Sulbar tahun 2025–2027 juga dipaparkan dengan total 19 desa baru dan 122 desa lama akan dialiri listrik. Tantangan utama adalah kondisi geografis, di mana 70 persen wilayah Sulbar merupakan kawasan hutan dan beberapa desa berada di wilayah ekstrem yang sulit diakses kendaraan.(jaf)