Gubernur Jabar Tanggapi Video Viral Kades di Cirebon Sawer Nathalie Holscher di THM

  • Bagikan
Kades di Cirebon viral Sawer Nathalie Holscher di Tempat Hiburan Malam.

CIREBON, RADAR SULBAR – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan seorang kepala desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tengah menyawer DJ Nathalie Holscher di sebuah diskotik. Sosok dalam video berdurasi 16 detik itu diketahui adalah Casmari, Kepala Desa (Kuwu) Karangsari, Kecamatan Weru.

Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial, Casmari tampak berjoget di atas panggung sambil menghamburkan uang dari dompetnya ke arah DJ Nathalie Holscher mantan istri komedian Sule yang kini aktif sebagai entertainer di panggung hiburan malam.

Dengan latar lampu disko yang gemerlap dan dentuman musik yang menghentak, aksi “goyang dompet” sang kuwu memicu reaksi keras dari publik. Banyak warganet mempertanyakan sumber uang yang digunakan untuk saweran, bahkan ada yang menduga dana tersebut berasal dari anggaran desa.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), menyampaikan kekecewaannya melalui unggahan video di Instagram.

“Katanya ada kuwu di Cirebon nyawer di diskotik. Menurut saya, itu sangat tidak pantas dilakukan,” ujar KDM.

Ia pun memerintahkan Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Cirebon untuk segera menyelidiki kasus ini.

“Pertama dari sisi etika, kedua dari sisi penggunaan uangnya. Uang apa yang dipakai untuk nyawer itu? Kalau tidak ada audit yang jelas, bantuan keuangan dari provinsi ke desa-desa di Cirebon akan kami tunda,” tegasnya.

Video tersebut menjadi sorotan luas, mencerminkan kesenjangan antara gaya hidup sebagian pejabat desa dengan kondisi ekonomi masyarakat. Di tengah berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi rakyat, aksi foya-foya pejabat publik dinilai tidak berempati dan mencederai kepercayaan masyarakat.

Banyak komentar tajam mengalir di media sosial, mengkritik sikap Casmari yang dinilai tidak mencerminkan keteladanan seorang pemimpin desa. Tak sedikit pula yang menilai peristiwa ini sebagai simbol dari fenomena “pesta pejabat di atas penderitaan rakyat”.

Dalam pernyataan terpisah, KDM juga menyoroti persoalan sosial lain seperti perkelahian antar pelajar di Sumedang. Namun, kasus Kuwu Casmari tetap menjadi perhatian utama karena menyangkut integritas dan pengelolaan keuangan negara di tingkat desa.

“Kalau ini tidak ditindak, yang rusak bukan hanya satu orang, tapi kepercayaan publik terhadap institusi desa,” pungkas KDM.

Hingga berita ini diturunkan, Casmari belum memberikan pernyataan resmi, begitu pula pihak DJ Nathalie Holscher yang belum merespons viralnya video tersebut.

Peristiwa ini menjadi alarm keras akan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan dana desa serta perlunya pejabat publik menunjukkan moralitas dan etika yang layak di tengah krisis kepercayaan masyarakat. (jpg/*)

  • Bagikan