Perkuat Sinergi Mitra Integrator, Pupuk Kaltim Gelar EMIT di Berbagai Wilayah

  • Bagikan

KALTIM, RADAR SULBAR –Pupuk Kaltim menggelar Exclusive Mitra Integrator Meeting (EMIT) di berbagai wilayah sebagai upaya mempererat sinergi bersama Mitra Integrator untuk mendorong penguatan ketahanan pangan.

VP Pengelolaan Pelanggan Pupuk Kaltim, Yusva Sulistyo mengutarakan, upaya tersebut merupakan komitmen Pupuk Kaltim mendorong peran perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian melalui sistem pertanian terpadu melalui program Agrosolution.

Menurutnya, melalui Agrosolution, Pupuk Kaltim tak hanya mendorong penggunaan produk pupuk non subsidi oleh petani, namun juga menanamkan pola pikir kemandirian dalam bertani, mengurangi ketergantungan terhadap subsidi, sekaligus meningkatkan produktivitas lahan secara efektif dan efisien.

Adapun keberadaan Mitra Integrator menjadi kunci dalam membangun ekosistem pertanian modern yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Inisiatif ini diwujudkan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan kepada petani, yang diiringi dukungan teknologi berbasis prinsip People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership (5P). Hal ini pun mengedepankan kolaborasi lintas sektor, dengan memberikan berbagai kemudahan kepada petani. Mulai dari permodalan, akses agri input seperti benih dan pupuk, asuransi gagal panen hingga off taker untuk jaminan pembelian diatas rata-rata harga pasar.

“Oleh sebab itu, penguatan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak terkait penting dilakukan untuk memaksimalkan program. Dan EMIT ini merupakan salah satu sarana untuk memperkuat hal tersebut,” ujar Yusva, Jumat 2 Mei 2025.

Dijelaskannya, EMIT kali ini berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah tanggung jawab distribusi Pupuk Kaltim, yang sekaligus merupakan daerah persebaran program Agrosolution. Diantaranya Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat hingga Jawa Timur yang dilaksanakan pada pekan kedua hingga ketiga April 2025. Dalam tiap sesi EMIT, tidak kurang dari 20 Mitra Integrator Pupuk Kaltim hadir untuk memperkuat komitmen bersama mensuskeskan program Agrosolution di sepanjang 2025, sekaligus menyelaraskan program kerja serta mengevaluasi capaian Agrosolution di tiap wilayah.

Berbagai isu strategis pun menjadi bagian diskusi selama kegiatan berlangsung, mulai dari tantangan operasional hingga penyusunan strategi bersama untuk mempercepat pencapaian target lahan produktif tahun ini. Para Mitra Integrator pun berbagi best practice, dalam mendorong adopsi pupuk non subsidi serta penguatan kapasitas petani, untuk bersama membawa Agrosolution semakin berdampak luas bagi pertanian di Indonesia.

“EMIT bukan sekadar ajang temu, tapi wadah kita untuk menguatkan langkah bersama. Kita ingin memastikan setiap Mitra Integrator memahami arah besar Agrosolution, agar bisa bergerak seirama untuk mendorong ketahanan pangan,” tutur Yusva.

Perhatian besar pada penguatan inovasi berbasis digital di sektor pertanian, termasuk penggunaan aplikasi teknologi untuk pendataan lahan juga menjadi pokok bahasan EMIT, termasuk monitoring pertumbuhan tanaman hingga pengelolaan supply chain yang lebih efisien. Hal ini mengingat seluruh pihak harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, karena digitalisasi pertanian bukan lagi pilihan tapi kebutuhan.

Dari hal itu, Mitra Integrator pun diharap makin siap menghadapi tantangan pertanian modern, serta strategi penguatan klaster pertanian, pengembangan tanaman pangan strategis seperti padi dan jagung, serta mampu mendorong integrasi sektor hortikultura dengan potensi agroindustri lokal.

“Dari upaya ini diharap seluruh wilayah persebaran Agrosoluton menjadi salah satu pusat produksi pangan unggulan, sekaligus menjadi role model pengembangan pertanian modern berbasis kolaborasi,” tandas Yusva.

Melihat prioritas tersebut, Pupuk Kaltim menekankan pentingnya menjaga kesinambungan program dan memastikan setiap lahan yang sudah dibina dapat terus meningkat produktivitasnya dari tahun ke tahun. Yusva pun mengingatkan bahwa Agrosolution adalah tentang keberlanjutan, bukan sekadar program jangka pendek. Oleh karena itu, seluruh Mitra Integrator diharap dapat menjadi agen perubahan di wilayah masing-masing, dengan membawa semangat inovasi, kolaborasi dan keberlanjutan ke setiap petani yang terlibat dalam pendampingan program.

Bagi Pupuk Kaltim, Agrosolution bukan sekadar program bisnis, namun bentuk tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata dalam membangun Indonesia yang lebih kuat melalui ketahanan pangan. Dengan sinergi yang terus terjaga, diharap mampu membawa pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih mandiri, produktif dan berkelanjutan.

“Pupuk Kaltim ingin setiap mitra bukan hanya jadi rekan usaha, tapi juga duta perubahan di sektor pertanian. Jika hal ini dilakukan secara bersama, kita optimis bisa mempercepat transformasi pertanian Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan,” pungkas Yusva.(*)

  • Bagikan