MAMUJU, RADAR SULBAR – Guna memerangi darurat literasi yang menghantui daerah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKA) Sulbar mengambil langkah konkret dengan membekali puluhan peserta lomba video konten literasi. Tujuannya menciptakan generasi muda yang tak hanya melek teknologi, tapi juga mampu membanjiri media sosial dengan konten-konten positif dan mendidik.
Bertempat di Aula Perpustakaan Daerah Provinsi Sulbar pada Kamis 15 Mei, pembekalan intensif ini mengusung tema “Memperkuat Budaya Literasi dan Gerakan Gemar Membaca Menuju Sulbar Maju dan Sejahtera”.
Kepala DPKA Sulbar, Khaeruddin Anas, tak menampik kegelisahannya akan kondisi literasi di Sulbar. “Sulbar ini masuk dalam darurat literasi. Ini salah satu upaya kita mendorong agar supaya darurat literasi ini bisa ditangani,” tegas Khaeruddin.
Ia menyoroti ironi di tengah hiruk pikuk media sosial. Hampir 90 persen konten video yang beredar dinilai kurang mendidik dan minim pembelajaran. Oleh karena itu, lomba ini diharapkan menjadi ajang lahirnya kreator konten yang mampu menyajikan informasi bernilai budaya, pendidikan, dan kreatif.
“Kami mendorong budaya literasi itu ada tiga, mendorong budaya baca, kemampuan menganalisis, dan kritis dengan kondisi sosial yang bisa diolah menjadi informasi menarik,” imbuh Khaeruddin.
Pembekalan yang berlangsung selama dua hari ini memberikan ilmu dan keterampilan esensial bagi para peserta. Setelahnya, mereka memiliki waktu seminggu untuk mewujudkan ide menjadi karya video konten literasi yang berkualitas.
Antusiasme masyarakat membludak, namun demi efektivitas, hanya sekitar 60 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berkesempatan mengikuti sesi ini.
Salah satu pemateri, Muhammad Riatri Agea, membedah tuntas dasar-dasar pembuatan film yang efektif. “Konten yang akan dijelaskan ini adalah bagaimana cara membuat film. Di mana ada beberapa tahapan yang kita masukkan dalam materi agar menghasilkan film yang bagus,” jelas Riatri.
Ia menekankan pentingnya perencanaan matang, eksekusi apik, hingga proses editing yang cermat. “Termasuk penulisan naskah, itu menjadi bagian dari konten. Naskah yang bagus itu akan menghasilkan konten yang bagus pula,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Yuda tak bisa menyembunyikan semangatnya. “Alhamdulillah dengan kegiatan ini, ilmu kami di dunia konten bisa bertambah dengan bimbingan dari para pemateri,” ujarnya.
Meski sudah mengantongi ide awal, bimbingan ini memberinya wawasan baru untuk mengembangkan karyanya. Bersama timnya yang beranggotakan empat orang, Yuda kini fokus menggarap konten yang mempromosikan perpustakaan dan mengajak masyarakat gemar membaca. Ia pun bertekad meraih juara pertama.
Yuda juga memiliki harapan besar untuk masa depan. “Harapan saya di dunia konten kreator ini, kalau bisa tiap bulan dan tahun itu ada edukasi seperti ini. Agar dunia konten kreator makin berkembang. Medsos lebih dipenuhi dengan literasi,” pungkasnya.
Kegiatan pembekalan ini bukan sekadar lomba, melainkan momentum krusial bagi DPKA Sulbar dalam melahirkan generasi kreator konten yang cerdas, berbudaya, dan siap menjadi garda terdepan peningkatan minat baca dan literasi di Sulawesi Barat. (irf/sol)