JAKARTA, RADAR SULBAR — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Taruna Ikrar, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan uji klinik fase ketiga vaksin Tuberkulosis (TBC) M72 di Indonesia.
Vaksin ini dikembangkan dengan dukungan dana dari Gates Foundation, organisasi filantropi milik pendiri Microsoft, Bill Gates.
Menurut Taruna, keikutsertaan Indonesia dalam uji klinik ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya memberikan kontribusi global dalam pengembangan vaksin TBC, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.
“Sudah dilakukan uji klinik di berbagai negara, tapi kita ingin berkontribusi. Karena itu, Badan POM telah mengeluarkan izin uji klinik dengan landasan ilmiah dan sesuai standar saintifik. Perlu ditegaskan, bahwa pemberian dan persetujuan uji klinik merupakan otoritas dan wewenang BPOM sebagai regulator di bidang obat dan makanan,” ujar Taruna Ikrar saat ditemui media di Jakarta Pusat, Kamis 15 Mei 2025.
Nomor Persetujuan pelaksanaan Uji Klinik adalah Nomor : RG.01.06.32.321.4.2024.3959.
Pada kesempatan itu, Taruna didampingi sejumlah pejabat lingkup BPOM RI. Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan uji klinik ini menjadi perwujudan nyata dari kolaborasi ABG (Akademik, Bisnis, dan Government) — sebuah pendekatan sinergis yang melibatkan para ilmuwan dari berbagai universitas (Akademik), dukungan pendanaan dan inovasi teknologi dari Gates Foundation (Bisnis), serta fasilitasi regulasi dan kebijakan dari pemerintah melalui BPOM (Government).
“Dengan semangat kolaborasi ABG, kami percaya pengembangan vaksin ini tidak hanya akan bermanfaat bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia,” tambah Taruna.
Kunjungan kerja Bill Gates ke Istana Merdeka pada 7 Mei 2025 disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan jajaran Kabinet Merah Putih. Dalam kesempatan itu, Gates mengumumkan hibah senilai Rp 2,6 triliun untuk mendukung sektor kesehatan, teknologi, pertanian, dan sosial di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan vaksin TBC, yang saat ini menjadi masalah kesehatan global dan nasional.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi lokasi uji klinik vaksin TBC berbasis teknologi baru.
“Beliau sedang mengembangkan vaksin TBC untuk dunia, dan Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji klinik,” kata Presiden.
Tindak lanjut kunjungan tersebut dilakukan oleh perwakilan Gates Foundation, Rayasam Prasad (Senior CMC Advisor) dan Charles Preston (Senior Program Officer Regulatory Affairs), yang bertemu dengan Kepala BPOM RI.
Dalam pertemuan itu, Gates Foundation menyampaikan apresiasi atas kontribusi BPOM dalam penanggulangan Polio melalui persetujuan vaksin nOPV2, serta dukungan penuh terhadap uji klinik vaksin TBC.Indonesia saat ini menempati peringkat kedua tertinggi di dunia dalam jumlah kasus TBC, mencapai 1.090.000 kasus.
Uji klinik vaksin M72 yang dimulai sejak September 2024 melibatkan 2.000 relawan dari Indonesia, dari total 20.000 relawan secara global.
Taruna Ikrar menyampaikan bahwa hingga kini setidaknya sudah ada 2.095 warga Indonesia yang menerima suntikan vaksin dalam uji klinik yang dilaksanakan sejak November 2024, dengan melibatkan peneliti dari berbagai universitas dalam negeri.
Menurut Taruna, selain berkontribusi dalam riset global, partisipasi Indonesia akan memberikan keuntungan strategis seperti akses lebih cepat terhadap vaksin, serta jaminan keamanan yang telah diuji dan dievaluasi oleh tim independen yang terdiri dari profesor bidang farmakologi dari berbagai kampus.“Jika hasilnya baik, kita berharap kasus TBC di Indonesia dapat ditekan dan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai keamanan vaksinnya,” pungkas Taruna. (*)