JAKARTA, RADAR SULBAR – Penjualan motor listrik di Indonesia mengalami penurunan tajam sejak awal tahun 2025. Anjloknya minat pasar ini dipicu oleh sejumlah faktor, antara lain berakhirnya program subsidi pemerintah, ketidakpastian insentif baru, serta perubahan skema subsidi yang berdampak pada naiknya harga jual motor listrik.
Beberapa produsen motor listrik mengaku terpukul oleh kondisi ini. Namun, ada juga yang mengambil inisiatif dengan memberikan subsidi mandiri untuk memacu kembali minat konsumen.
Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menilai situasi ini memerlukan peran aktif dari pemerintah untuk memulihkan gairah pasar.
“Perlu campur tangan pemerintah yang cukup intens. Kebijakan fiskal yang agresif akan memberikan keyakinan kepada investor maupun konsumen,” ujar Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, dalam sebuah acara di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 29 April lalu.
Moeldoko menambahkan, kebijakan fiskal yang tepat tak hanya memberikan kepastian bagi pelaku industri, tetapi juga mampu menggerakkan permintaan di pasar.
“Ini penting untuk memacu daya beli masyarakat, yang saat ini sedang mengalami penurunan,” katanya.