Donald Trump Bikin Publik Geger, Pamer Foto AI Berbusana Paus

  • Bagikan
Unggahan foto Presiden Amerika Serikat gunakan pakaian Kepausan yang dibuat menggunakan AI/Net.

JAKARTA, RADAR SULBAR – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyita perhatian publik setelah mengunggah gambar manipulasi AI dirinya mengenakan atribut lengkap kepausan di platform media sosial miliknya, Truth Social.

Dalam gambar tersebut, Trump tampak mengenakan jubah putih, liontin salib emas, serta topi miter khas Paus. Ia terlihat mengangkat jari telunjuk ke langit—pose yang kerap ditafsirkan sebagai simbol otoritas rohani.

Aksi ini muncul tak lama setelah Trump melontarkan candaan kepada wartawan bahwa dirinya ingin menjadi Paus Katolik berikutnya, menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu.

“Saya ingin menjadi Paus. Itu akan jadi pilihan nomor satu saya,” ujar Trump ketika ditanya siapa yang ia anggap layak menggantikan Paus Fransiskus, seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (4/5/2025).

Meski demikian, Trump juga menambahkan bahwa ia tidak memiliki preferensi khusus terkait kandidat paus berikutnya, walau sempat menyebut seorang kardinal di New York yang ia nilai sangat baik—kemungkinan merujuk pada Uskup Agung New York, Timothy Dolan.

Trump diketahui menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus pekan lalu, yang sekaligus menjadi lawatan luar negeri pertamanya sejak kembali menjabat sebagai presiden.

Menurut jajak pendapat pada November 2024, sekitar 60 persen pemilih Katolik di AS menyatakan dukungan terhadap Trump, dari total sekitar 20 persen populasi Amerika yang mengidentifikasi diri sebagai Katolik.

Namun demikian, hubungan Trump dengan Vatikan pernah mengalami ketegangan. Paus Fransiskus secara terbuka pernah mengkritik Trump, terutama atas kebijakan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang diusungnya pada Pilpres 2016.

Kini, perhatian dunia tertuju ke Vatikan, tempat para kardinal akan berkumpul dalam konklaf di Kapel Sistina pada 7 Mei mendatang untuk memilih paus baru. Tentu saja, nama Donald Trump tidak termasuk dalam kandidat yang mungkin dipilih. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version