APBN Sulawesi Barat Triwulan I 2025 Tumbuh Positif, Belanja TKD Sumbang Realisasi 23 Persen

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Pendapatan APBN di Sulawesi Barat hingga Triwulan I 2025 mencapai Rp335,52 miliar atau 27,96 persen dari target sebesar Rp1.199,92 miliar. 

Pendapatan APBN tersebut tumbuh positif, didorong dominasi kinerja pajak perdagangan internasional, khususnya bea keluar yang mencapai Rp161,72 miliar. Hal ini diperkuat oleh naiknya harga referensi CPO dan turunannya (y-o-y), sehingga menarik peningkatan volume ekspor CPO dan turunannya. 

Sejalan dengan kinerja pajak perdagangan internasional, kinerja PNBP di Sulawesi Barat juga menunjukkan tren positif, dengan realisasi sebesar Rp78,81 miliar atau 80,89 persen dari target sebesar Rp97,42 miliar, meningkat 69,15 persen (y-o-y). Kinerja realisasi PNBP tersebut didominasi oleh PNBP lainnya pada bidang pendidikan dan bidang kesehatan sebesar Rp75,98 miliar. 

Belanja APBN di Sulawesi Barat hingga Triwulan I 2025 mencapai Rp2.145,31 miliar atau 20,84 persen dari pagu sebesar Rp10.294,69 miliar. 

“Belanja APBN tersebut terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat (BPP) yang terealisasi sebesar Rp536,25 miliar atau 16,25 persen dari pagu sebesar Rp3.299,74 miliar dan Transfer ke Daerah (TKD) yang terealisasi sebesar Rp1.609,06 miliar atau 23 persen dari pagu sebesar Rp6.994,95 miliar,” urai Kepala Kanwil DJPb Sulbar Tjahjo Purnomo, Rabu 30 April 2025.

Realisasi BPP didominasi oleh belanja pegawai yang terealisasi sebesar Rp362,91 miliar atau 67,68 persen dari total realisasi BPP. Untuk realisasi TKD, didominasi oleh Dana Alokasi Umum (DAU) yang terealisasi sebesar Rp1.249,28 miliar atau 77,64 persen dari total realisasi TKD. Pertumbuhan TKD didorong oleh pertumbuhan Dana Bagi Hasil (DBH) tumbuh sebesar 104,84 persen (y-o-y), Dana Desa sebesar 35,23 persen (y-o-y), Dana Alokasi Khusus (DAK) tumbuh sebesar 23,67 persen (y-o-y), dan DAU tumbuh sebesar 12,35 persen (y-o-y). 

Sementara Realisasi DBH terbesar berasal dari DBH Sumber Daya Alam yang terealisasi sebesar Rp2,83 miliar dan DBH Pajak terealisasi sebesar Rp0,96 miliar. 

Untuk DAU, realisasi berasal dari DAU yang tidak ditentukan penggunaannya (Block Grant) sebesar Rp1.186,57 miliar dan DAU yang ditentukan penggunaannya (Specific Grant) sebesar Rp62,71 miliar. Realisasi DAK juga seluruhnya berasal dari DAK Non Fisik sebesar Rp239,7 miliar. 

Selanjutnya, total realisasi Dana Desa sebesar Rp116,28 miliar, yang terbagi Dana Desa yang telah ditentukan peruntukannya (Earmark) sebesar Rp85,24 miliar dan Dana Desa yang tidak ditentukan peruntukannya (Non Earmark) sebesar Rp31,04 miliar. Dana Desa Earmark, diantaranya digunakan untuk dukungan program ketahanan pangan, penurunan stunting, pembangunan berbasis padat karya tunai, penurunan kemiskinan ekstrem, dan penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim.

“Secara keseluruhan, kinerja positif pada sisi pendapatan APBN dan peningkatan penyaluran TKD mengindikasikan adanya dorongan kuat terhadap perekonomian daerah. Ke depan, dibutuhkan penguatan koordinasi belanja dan optimalisasi potensi lokal seperti ekspor CPO, komoditas unggulan, dan sektor pariwisata untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat secara inklusif,” tandasnya. (jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version