Pemkab Mamuju Beri Masukan Soal Biaya Akta Notaris Koperasi Merah Putih

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR – Pembiayaan pembuatan akta notaris pembentukan Koperasi Merah Putih menjadi persoalan pada level bawah. Mengenai persoalan ini, Pemerintah Kabupaten Mamuju memberikan masukan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Mamuju, Hj. Sahari Bulan, menyampaikan terkait biaya pembuatan akta notaris bisa dibantu oleh pemerintah desa atau kelurahan. Namun demikian, persoalan ini harus dibahas dalam musyawarah agar menjadi keputusan bersama.

“Adapun dari Desa mau bebankan ke pengurus itu tergantung kebijakan pemerintah Desa, itu biaya pembuatan akta sekira Rp 2,5 juta,” kata Sahari Bulan, 28 April 2025.

Intinya, sambung Sahari Bulan, terkait biaya pembuatan akta notaris sebaiknya tidak menjadi pengganjal dalam upaya percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih. Mengingat program ini sudah menjadi atensi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Silakan dibahas dan diputuskan bagaimana jalan tengahnya. Yang penting persoalan ini (akta, red) tidak menjadi penghambat program kita bersama,” imbuhnya.

Pihaknya menargetkan seluruh proses pengurusan akta notaris dapat selesai paling lambat tanggal 12 Juni 2025 mendatang sebelum peluncuran Koperasi Merah Putih secara resmi. Sementara untuk pengukuhan pengurus se Kabupaten Mamuju ditarget rampung pada tanggal 15 Mei 2025.

Untk modal awal koperasi akan berasal dari iuran simpanan pokok dan simpanan pinjam anggota. Sementara itu, detail teknis operasional koperasi, termasuk kantor, masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) lebih lanjut.

Menanggapi rencana pembebanan biaya akta notaris, Kepala Desa Tapandullu, Jumardin, menyatakan kesiapannya untuk membantu demi kesejahteraan masyarakat.

“Saya kira kalau persoalan itu demi kesejahteraan masyarakat tidak jadi masalah. Insyaallah kami bantu, tapi kami masih menunggu koordinasi dengan pengurus Koperasi Desa Tapandullu,” ungkapnya.

Jumardin juga menekankan bahwa pembentukan koperasi bertujuan untuk memandirikan desa. “Di Tapandullu, sektor perikanan dan kelautan menjadi potensi utama yang akan dikembangkan. Saya kira ini nanti bisa menjadi titik fokus bagi pengurus Koperasi Merah Putih,” tandas Jumardin. (ADV)

  • Bagikan