MAMUJU, RADAR SULBAR — Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK) tak ingin provinsi seolah-olah menjadi kabupaten ketujuh. Sehingga alokasi anggaran yang dimiliki provinsi sudah seharusnya didorong ke kabupaten dan mendukung prioritas kabupaten.
“Insya Allah kita akan pimpin provinsi ini dengan sebaik-baiknya, rubah paradigma bahwa kita bukanlah kabupaten yang ke-7, kita juga bukan pimpinannya Kabupaten, kita adalah mitranya 6 Kabupaten,” kata Suhardi.
Suhardi menekankan permasalahan yang dihadapi Sulbar di enam kabupaten saat ini adalah stunting dan kemiskinan ekstrem. Dua hal ini mesti mesti menjadi fokus Pemprov dengan membangun kolaborasi enam kabupaten. Untuk itu ia menginginkan Aparatur Sipili Negara (ASN) bekerja secara profesional dan kolaboratif.
“Kita bermitra, kita melayani, kita mengalokasikan anggaran kepada enam Kabupaten untuk kita kerja samakan, agar terjadi kolaborasi, agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang baik,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan target Pemprov Sulbar dalam menurunkan angka kemiskinan dan menangani kasus stunting yang masih cukup tinggi di provinsi ke 33 di Indonesia ini.
“Kita punya beban satu persen satu tahun, untuk menurunkan angka kemiskinan, kita ingin menghilangkan stunting di provinsi yang kita cintai yang saat ini hanya dua provinsi yang kita kalah dari tingginya stunting, yakni di Papua, malu kita. Olehnya itu, mari kita kerja dengan baik,” pungkas SDK.
SDK pun meminta, seluruh ASN melupakan perbedaan pilihan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu. Menurutnya, perbedaan pilihan merupakan keniscayaan demokrasi.
“Tapi Itu sudah masa lalu. Apapun pilihan saudara, saudara sekarang adalah bawahan saya. Saya tidak melihat lagi siapa anda, tapi saya melihat anda adalah mitra kerja yang siap bahu-membahu untuk membawa provinsi ini menjadi provinsi yang kita bisa angkat leher kita kalau kita ketemu dengan provinsi-provinsi yang lain,” tuturnya. (jaf)