‘Pete-pete’ Ambil Penumpang di Pasar Sentral Majene, Penghasilan Tukang Becak Menurun

  • Bagikan
AMBIL PENUMPANG. Mobil angkutan umum atau petepete sedang mengambil muatan di Pasar Sentral Majene. --mabrur/radarsulbar

MAJENE, RADAR SULBAR — Sejumlah tukang becak mengeluhkan sulit mendapatkan muatan di Pasar Sentral Majene. Hal ini berimbas penghasilan mereka berkurang. Salah satu penyebabnya karena mobil angkutan umum atau petepete kembali mengambil muatan di Pasar Sentral Majene. Sehingga penumpang yang ingin pulang langsung naik petepete tanpa perlu ke terminal.

“Sejak mobil petepete mengambil muatan di Pasar Sentral Majene, penumpang becak jadi berkurang. Padahal petepete dilarang mengambil muatan di Pasar Sentral Majene. Selama ini hanya boleh menurunkan penumpang tidak boleh mengambil muatan,” ujar salah satu tukang becak Husain, Senin 21 April 2205.

Padahal tahun sebelumnya, penumpang yang naik becak diantar ke terminal cukup banyak. Namun setelah mobil angkutan umum mengambil muatan di Pasar Sentral, tidak ada lagi penumpang yang dibawa ke terminal.

“Biasanya kita dapat Rp 50 ribu perhari, sekarang tingga Rp 20 ribu per hari. Bahkan juga kadang tidak ada muatan sama sekali,” keluhnya.

Ia berharap, Pemkab Majene segera memberlakukan kembali larang mobil petepete mengambil muatan di Pasar Sentral Majene. Karena sangat mengurangi penumpang untuk tukang becak.

Terpisah Wakil Bupati Majene Andi Rita Mariani menuturkan, larangan mobil angkutan umum mengambil muatan di Pasar Sentral Majene akan kembali berlakukan.

“Mobil petepete hanya boleh membawa penumpang ke pasar Sentral Majene, tidak boleh mengambil muatan. Kalau mau ambil muatan di terminal, sehingga kedepan terminal berfungsi sebagai mana mestinya,” tandasnya. (rur/mkb)

  • Bagikan