MAMUJU, RADAR SULBAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menginisiasi pembentukan asosiasi pengusaha pertambangan batuan. Rencana ini diawali dengan pertemuan 34 pengusaha pertambangan di ruang serbaguna kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Barat, Rabu 16 April 2025.
Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Barat, Sabarudien Syam memberikan dukungan atas rencana tersebut. Menurut dia, rencana pembantukan asosiasi pengusaha pertambangan adalah langkah positif yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Ini adalah langkah yang sangat positif dilakukan pemerintah Sulawesi Barat atas arahan dari Gubernur. Secara penuh, kami memberikan dukungan,” kata Sabarudien, yang juga sebagai pemilik salah satu pemilik izin usaha pertambangan di Pasangkayu.
Menurut Jhon, sapaan akrab Sabarudien Syam, asosiasi pengusaha pertambangan akan memberikan dampak positif bagi pemerintah, pegusaha dan masyarakat. Ini karena asosiasi tersebut akan ikut memberikan pendampingan agar usaha pertambangan dilakukan sesuai prosedur perizinan.
“Jadi tidak boleh lagi ada pengusaha yang tidak melalui perizinan secara lengkap atau ilegal. Asosiasi inilah yang melakukan pengawasan dan membantu pemerintah daerah jika ada pelaku usaha nakal, wajib diberikan sanksi,” urai Jhon.
Selain itu, asosiasi pengusaha pertambangan ini nantinya diharapkan menjadi regulator bagi pemerintah daerah dalam hal pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian kehadiran tambang juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah, asosiasi ini nantinya menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam hal pemanfaatan sumber daya alam secara terukur dan bermanfaat. Ini yang perlu menjadi catatan penting, mengingat Sulbar memiliki potensi tambang yang luar biasa, ditambah posisinya yang dekat dengan IKN (Ibu Kota Nusantara, red),” tandas Jhon.
Untuk diketahui, rapat rencana pembentukan asosiasi pengusaha pertambangan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas ESDM Sulbar, Moch Ali Chandra. (*)
