Bulog Polman Genjot Penyerapan Gabah, Hingga April Sudah Serap 11 Ton Gabah Petani

  • Bagikan

POLEWALI MANDAR RADAR SULBAR — Perum Bulog Polewali Mandar, Sulawesi Barat terus menggenjot penyerapan gabah di masa panen raya dengan cara membeli langsung gabah petani yang baru dipanen.

Langkah itu dilakukan untuk memastikan hasil panen petani terserap dengan baik, serta petani mendapatkan harga yang layak sesuai ketentuan pemerintah.

Sejak Februari hingga April 2025 ini, Perum Bulog Polman telah menyerab gabah petani sebanyak 11 ribu ton. Bulog membeli gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp. 6.500 per kilogram tanpa adanya potongan timbangan.

Penyerapan gabah ini dilakukan dalam rangka penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Selama masa penyerapan, cuaca yang berubah-ubah menjadi salah kendala menjemput hasil panen petani. Kendati demikian pihaknya berupaya mengoptimalkan penyerapan gabah hingga ke pelosok desa.

Saat ini stok cadangan beras di gudang Bulog Polman telah mencapai 8 ribu ton. Tingginya volume penyerapan membuat dua gudang Bulog penuh. Untuk mengantisipasi hal itu, Bulog Polman telah menambah gudang.

Untuk pendistribusian stok CBP, Bulog Polman masih menunggu kebijakan pemerintah. Namun yang pasti, CBP ini diperuntukkan untuk menjamin ketahanan dan bantuan pangan, hingga stabilisasi pasokan pangan di masa mendatang.

Pimpinan Cabang Perum Bulog Polewali Mandar, Farid Sudirman, mengatakan, saat ini pihaknya telah mencapai target awal penyerapan gabah petani, meski demikian Bulog Polman terus melakukan pembelian gabah hingga batas waktu yang ditentukan.

“Kalau target khususnya sebenarnya 11 ribu tapi kami meminta penambahan lagi sampai 13 ribu ton. Insya Allah target ini akan tercapai pada bulan April,” kata Farid saat kepada wartawan, Selasa 15 April.

Menurutnya, selama masa penyerapan, cuaca yang berubah-ubah menjadi kendala menjemput hasil panen. Kendati demikian pihaknya berupaya mengoptimalkan penyerapan gabah. Selain memperkuat stok nasional, juga memberikan harga yang menguntungkan bagi petani.

“Yang paling utama kendalanya adalah faktor cuaca seperti turunnya hujan dari pagi hingga malam sehingga proses panen dan penimbangan terhambat,” ujar Farid.

Kedua kendala Bulog itu sarana dan prasarana itu terbatas. Sehingga menggandeng mitra-mitra maklon baik di Polman maupun di luar Polman untuk mengolah gabah yang diserap di Polman.

Ia mengklaim jika cadangan beras pemerintah untuk wilayah Polman sudah mampu memenuhi ketahanan pangan, setidaknya untuk panen selanjutnya.

“Jadi gudang tersebut untuk menampung CBP 13 ribu ton, untuk berasnya kami punya target 40 ribu ton beras. Sekarang sudah tercapai kurang lebih 4.000 ton untuk berasnya, itu yang sementara kami kejar untuk memenuhi kebutuhan di kantor Cabang Polman,” tandasnya. (mkb)

  • Bagikan