MAMUJU, RADAR SULBAR – Stok beras yang dikelola Bulog masih mencukupi hingga enam bulan ke depan. Hal ini didukung oleh proses penyerapan gabah petani yang dilakukan oleh Bulog.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat, Abdul Waris Bestari berharap pengendalian inflasi di Sulbar tetap berada dalam batas aman nasional. Untuk itu, kerja sama lintas bidang di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan terus didorong agar program bisa berjalan maksimal.
Salah satu program yang dinilai konsisten dalam menjaga stabilitas harga di Sulbar adalah program Gerakan Pangan Murah. Tujuan dari program ini bukan semata-mata menurunkan angka inflasi, namun juga sebagai langkah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok serta mendukung visi pemerintahan Gubernur Sulbar dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S Mengga, yaitu “Maju dan Sejahtera”.
“Kita ingin harga-harga tetap wajar dan ketersediaan terjamin, seperti yang diharapkan Pak Gubernur SDK. Komoditas harus terus ada di pasar-pasar tradisional,” lanjutnya.
Waris juga menyampaikan bahwa kondisi harga pangan di Sulbar cenderung stabil usai Lebaran. Dua pekan setelah hari raya, hampir semua komoditas utama tetap tersedia dan tidak mengalami lonjakan harga.
“Alhamdulillah setelah selesai lebaran ini sudah dua Minggu harga komoditas tetap stabil. Hampir semua harga komunitas pengendali inflasi itu stabil dan tersedia di pasar,” ujarnya.(*)
“Bagaimana ketahanan pangan ini kita tetap terjaga, bagaimana inflasi kita. Selalu berupaya untuk tidak di atas nasional 1,5 sampai 3,5 persen. Inilah kami selaku membantu bapak Gubernur dan Wagub,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Waris menuturkan, kegiatan Halal bi halal di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan sudah menjadi tradisi tahunan yang terus dijaga.
“Ini sudah tradisi yang kami lakukan selama kami di Dinas Ketahanan Pangan. Bagaimana agar terbangun komunikasi dan silaturahmi sesama, Staf Dinas Ketahanan Pangan.Jadi tadi juga arahan bapak Sekda bahwa, semoga silaturahmi ini tetap bisa terjaga ke depan,” paparnya. (*))