POLEWALI MANDAR RADAR SULBAR — Sebanyak 493 calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang akan berangkat musim haji tahun 2025 mengikuti bimbingan manasik haji akbar di Masjid Agung Syuhada Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali, Selasa 8 April.
Bimbingan manasik haji ini bertujuan memberikan pemahaman kepada CJH tentang pelaksanaan haji serta memberikan informasi tentang gambaran situasi dan kondisi terkini selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Polman, Manju Idris mengatakan bimbingan manasik ini bertujuan untuk memudahkan CJH memahami pelaksanaan haji baik secara teori maupun praktik. Sehingga diharapkan menjadi jamaah haji yang mandiri serta dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dan umrah secara benar dan baik sesuai dengan syariat Islam.
“Tahun ini CJH Polman berjumlah 493 orang dengan rincian 147 laki laki dan 346 perempuan. Selain itu ada 20 persen kategori lansia atau 101 orang dan selebihnya bukan lansia. CJH tertua bernama Rahman Geter berusia 98 tahun asal Campalagian dan termuda Naufal Safwan usia 18 tahun asal Polewali,” bebernya.
Sementara CJH Polman terbagi dalam dua kloter yakni kloter 11 gabungan CJH Polman dan Majene. Kemudian kloter 19 gabungan dari CJH Polman, Pasangkayu dan Mamasa.
Sementara pemateri dalam bimbingan manasik haji ini diantaranya Kakanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sulbar, Ahmad Barambangy, Kepala MAN 2 Polman Bungarosi, Katim Umroh dan Haji Khusus Bidang PHU Kemenag Sulbar, Djuraeri dan Kabid P2M Dinkes Polman dr Gunadil.
Bupati Polman Samsul Mahmud saat membuka bimbingan manasik haji berpesan kepada CJH agar menjaga kesehatan selama mengikuti bimbingan hingga berangkat nantinya. Olehnya Ia mengimbau kepda CJH untuk memaksimalkan persiapan diri terutama yang berkaitan dengan pemahaman ibadah serta senantiasa menjaga kesehatan.
“Apalagi mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang butuh persiapan maksimal sehingga bisa mencapai haji yang mabrur sebagaimana yang menjadi cita-cita dari setiap calon jemaah haji. Artinya orang yang mendapatkan panggilan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah haji bukan hanya harus siap secara materi saja, akan tetapi juga persiapan ilmu tentang haji, kesehatan dan fisik juga harus siap, maka kita maksimalkan upaya ini melalui manasik haji,” tandasnya. (mkb)