POLEWALI MANDAR RADAR SULBAR — Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru ini masih menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Polewali Mandar (Polman). Dalam empat bulan dari Januari hingga 8 April 2025 sudah ada 305 warga terjangkit penyakit TBC dan baru 268 orang diobati. Sementara ada enam warga meninggal dalam tahun 2025 karena penyakit TBC.
Untuk menekan angka penderitas TBC di Polman, Dinkes membuat inovasi yang diberi nama TUNTASSS TBC yakni Tenukan, Obati, Pantau, Sembuhkan Tuverkulosis Sehat untuk Semua.
Untuk menyuksekan inovasi ini, butuh dukungan dan komitmen semua pihak. Sehingga jajaran Pemkab Polman melakukan penandatangan dukungan komitmen pimpinan dan lintas ektor menuju eliminasi TBC tahun 2030, Selasa 8 April. Penandatangan ini dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Polman serta pimpinan OPD, camat dan kepala Puskesmas untuk mendukung Inovasi TUNTASSS TBC.
Inovasi ini diharapkan dukungan pemerintah dan elemen masyarakat harus bahu-membahu untuk mencapai target bebas TBC pada 2030. Kepala Dinkes Polman dr Mustaman menyampaikan jumlah kasus TBC 2024 sebanyak 1.392 pasien.
“Kita buat komitmen menghapus TBC lintas sektoral bersama pimpinan kepala daerah, OPD, camat dan seluruh stakeholder dengan target waktu 2030 kedepan,” kata dr Mustaman kepada wartawan.
Dia menjelaskan langkah tersebut sebagai komitmen awal untuk pencegahan penularan TBC. dr Mustaman mengatakan beberapa langkah pencegahan telah dilakukan, termasuk vaksinasi hingga pembentukan kader posyandu.
Sementara meningkatnya kasus TBC kata Mustaman lantaran penularan virus dalam satu keluarga.
“Banyaknya angka kasus ini lantaran, virusnya menular dalam satu keluarga, kita massifkan juga himbauan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dia menyebut tantangan dalam mendeteksi pasien TBC, lantaran penyakit ini dianggap tabuh.
Masyarakat terkadang kata dr Mustaman enggan menampakkan diri untuk pemeriksaan jika terdeteksi mengidap TBC.(mkb)
