MAMUJU, RADAR SULBAR – Erwin A. Wijaya, Manajer Hubungan Pelanggan Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Mamuju menceritakan pengalamannya menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Erwin mengaku telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak program tersebut diluncurkan. Selama itu juga ia mengaku beberapa kali memanfaatkan layanan Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, beberapa pengalaman Erwin menggunakan Program JKN terjadi saat dirinya mengalami musibah kecelakaan, proses kelahiran anak pertama hingga untuk pengobatan giginya.
“Pernah menggunakan BPJS Kesehatan saat dahulu kecelakaan motor bersama istri dan harus dilakukan perawatan. Selama itupun pelayanannya bagus, dan tidak ada kendala apapun di Rumah Sakit Andi Depu di Polewali,” ungkapnya (03/03).
Selain itu, ia juga pernah melakukan pengobatan gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Waktu itu dikatakan oleh Erwin bahwa dirinya mengalami sakit gigi yang cukup sering, akhirnya ia berobat dengan BPJS Kesehatan di Puskesmas Wonomulyo.
“Pernah juga gunakan BPJS Kesehatan untuk sakit gigi di Puskesmas Wonomulyo, Polewali Mandar,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Erwin juga menceritakan bahwa dirinya juga menggunakan layanan Program JKN untuk kelahiran buah hatinya yang pertama. Karena Erwin saat itu telah percaya sekali dengan layanan dari Program JKN.
“Pada saat lahiran anak pertama itu dilakukan operasi caesar yang dilakukan di Rumah Sakit Kota Makassar, tidak ada tambahan biaya sepeserpun,” jelas Erwin.
Sebagai seorang yang bekerja di perusahaan perbankan, ia pun menambahkan ceritanya terkait asuransi kesehatan. Selain menggunakan BPJS Kesehatan, Erwin juga didaftarkan oleh perusahaannya pada asuransi swasta.
“Walaupun terdaftar sebagai peserta asuransi swasta, tapi saya juga gunakan BPJS Kesehatan. Karena layanan dari BPJS Kesehatan sudah bagus dan perlu dipertahankan dengan penyebaran informasi-informasi positif,” sebut Erwin.
Warga Wonomulyo yang tinggal di Mamuju ini juga tidak merasa keberatan dengan iuran yang dibayarkan melalui mekanisme pemotongan gaji. Menurutnya, iuran yang dibayarkan setiap bulan sebanding untuk jaminan kesehatan didapatkan, sangat bermanfaat ketika mendadak sakit.
“Kalau menurut saya iuran yang dibayarkan setiap bulan diniatkan sebagai sedekah. Karena saya dan keluarga juga berdoa agar tidak sampai menggunakan BPJS Kesehatan lagi,” ucapnya.
Tidak hanya itu, dengan menjadi peserta JKN, Erwin merasa seperti mendoakan untuk kesehatannya sendiri. Membayar iuran setiap bulan baginya sama seperti sedekah kepada peserta JKN lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Untuk membantu sesama peserta JKN lain yang membutuhkan, dana membantu sesama. Ada doanya juga, kalau niatnya sedekah pasti dikasih kesehatan sama Allah, seperti berdoa untuk kesehatan kita sendiri,” jelas Erwin.
Dari berbagai pengalaman yang sudah dirasakan Erwin, dirinya sangat mendukung program pemerintah ini. Selain dimudahkan secara materi, Erwin juga dimudahkan dengan fasilitas yang disediakan BPJS Kesehatan sehingga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Saya mendukung Program JKN, selama ini tidak pernah dipersulit ketika berobat. Saya juga dimudahkan dengan Aplikasi Mobile JKN, ada berbagai fitur pada aplikasi ini. Kadang saya melakukan pengecekkan kepesertaan melalui Aplikasi Mobile JKN,” ujar Erwin.
Erwin berharap Program JKN dapat terus hadir dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Di samping itu, menurutnya dukungan dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan pihak terkait lainnya akan mendorong keberlangsungan serta kemajuan Program JKN.
“Semoga Program JKN terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan selalu pelayanannya. Tentunya dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai stakeholder lainnya juga,” tutup Erwin. (PN/af)