MAJENE, RADAR SULBAR — Disaat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene menggalakan program kebersihan melalui Majene Mapaccing. Tetapi saat ini terkendala armada sampah yang tak beroperasi.
Puluhan truk dan bentor pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Majene kini terparkir di Halaman Kantor DLHK. Pemandangan tidak lazim ini karena petugas pengakut sampah mogok kerja.
Penyebabnya karena para tenaga honorer petugas kebersihan pengangkut sampah DLHK Majene melakukan mogok kerja. Sudah empat bulan mulai Desember 2024 hingga Maret 2025 mereka belum menerima gaji.
“Jadi kami sengaja datang mengembalikan truk armada sampah ini, karena gaji kami belum dibayarkan mulai Desember 2024 hingga Maret 2025,” ujar salah seorang pegawai honorer DLHK Majene Atto, Rabu 26 Maret.
Ia menuturkan, bila tuntutan mereka belum dibayarkan hingga lebaran Ia tidak akan masuk kerja lagi mengakut sampah.
Terpisah Kepala DLHK Majene Inindria mengatakan, terparkir armada sampah di depan kantor DLHK Kabupaten Majene itu dikarenakan gaji mereka belum dibayarkan.
“Mereka datang membawakan truk armada sampah itu mereka berharap gaji bisa dibayarkan,” ujar Inindria.
Kepala DLHK Majene sudah berupaya menyampaikan kepada pimpinan, baik di forum resmi maupun mendatangi langsung Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Menurutnya memang ada aturan yang mengatakan SK tahun 2025 tidak terbit sehingga dasar untuk pembayaran terkendala.
“Tadi saya ke ruangannya ibu Wakil Bupati Majene, menyampaikan kondisi yang terjadi teradap petugas pengangkut sampah. Setelah melakukan rapat dengan Sekda, Kepala Badan Keuangan diambil kesimpulan sesegara mungkin gaji petugas pengangkut sampah dibayar. Mudah mudahan sebelum lebaran sudah bisa dibayarkan,” pungkasnya. (rur/mkb)