Hingga Februari 2025, APBN di Sulbar Tumbuh Positif

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Hingga 28 Februari 2025, realisasi Pendapatan APBN Sulawesi Barat mencapai Rp215,09 miliar atau 17,93 persen dari target sebesar Rp1.199,80 miliar. 

Pendapatan APBN tersebut tumbuh sebesar 83,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan APBN berasal dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat, Tjahjo Purnomo melalui press release DJPB, Rabu 26 Maret 2025. 

Lebih lanjut Tjaahjo menguraikan,  Penerimaan Perpajakan terealisasi sebesar Rp159,96 miliar atau 14,51 persen dari target sebesar Rp1.102,50 miliar, tumbuh 65,22 persen dibandingkan di bulan yang sama tahun sebelumnya (y-o-y)

Sementara PNBP terealisasi sebesar Rp55,13 miliar atau 56,66 persen dari target sebesar Rp97,20 miliar, tumbuh 169,36 persen (y-o-y). 

“Tumbuhnya pendapatan APBN sebagian besar disumbangkan dari pajak perdagangan internasional (bea keluar) yaitu sebesar Rp114,28 miliar yang didorong oleh adanya peningkatan volume ekspor CPO pada bulan Februari 2025,” jelas Tjahjo. 

Untuk Belanja APBN Sulawesi Barat  28 Februari 2025 terealisasi sebesar Rp1.304,83 miliar, atau 12,73 persen dari pagu yang telah dialokasikan sebesar Rp10.247,58. 

Belanja APBN tersebut terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) yang terealisasi sebesar Rp239,62 miliar atau 7,37 persen dari pagu sebesar Rp3.252,63 miliar, dan Transfer ke Daerah (TKD) yang terealisasi sebesar Rp1.065,20 miliar atau 15,23 persen dari pagu sebesar Rp6.994,95 miliar. 

“Realisasi BPP didominasi oleh belanja pegawai yang terealisasi sebesar Rp168,59 miliar atau 70,36 persen dari total realisasi BPP,” ungkapnya. 

Untuk realisasi TKD, didominasi oleh Dana Alokasi Umum (DAU) yang terealisasi sebesar Rp872,25 miliar atau 81,89 persen dari total realisasi TKD. 

Pertumbuhan TKD didorong oleh pertumbuhan Dana Desa sebesar 102,30 persen (y-o-y), Dana Bagi Hasil (DBH) tumbuh sebesar 25,52 persen (y-o-y), DAU tumbuh sebesar 4,59 persen (y-o-y), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tumbuh sebesar 5,40 persen (y-o-y). 

Selain itu, Realisasi DBH terbesar berasal dari DBH Sumber Daya Alam yang terealisasi sebesar Rp1,22 miliar dan DBH Pajak terealisasi sebesar Rp0,96 miliar. 

Untuk DAU, seluruh realisasi berasal dari DAU yang tidak ditentukan penggunaannya (Block Grant) sebesar Rp872,25 miliar. 

Realisasi DAK juga seluruhnya berasal dari DAK Non Fisik sebesar Rp177,1 miliar. Selanjutnya, total realisasi Dana Desa sebesar Rp13,70 miliar. 

“Realisasi penyaluran terbesar Dana Desa terdapat pada desa-desa di wilayah Kabupaten Mamuju yang terealisasi sebesar Rp10,86 miliar. Hal ini terutama didorong oleh adanya dukungan dan komitmen kuat dari kepala daerah untuk percepatan pemenuhan dokumen syarat salur dan pengajuan permintaan penyaluran Dana Desa pada awal tahun 2025 sehingga terdapat pertumbuhan realisasi Dana Desa di wilayah Kabupaten Mamuju yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” pungkasnya. 

Kinerja positif Pendapatan APBN mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi Sulawesi Barat. Adapun kinerja positif TKD, yang merupakan salah satu kontributor terbesar dalam komponen Pendapatan APBD, akan mendukung proses pencapaian output daerah. (*)

  • Bagikan