Pemkab Polman Launching Kartu Prioritas Stunting dan Ibu KEK

  • Bagikan

POLEWALI MANDAR RADAR SULBAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar kini memiliki inovasi dalam menangani masalah kesehatan khususnya stunting dan ibu hamil.

Salah satunya yakni launching Kartu Prioritas Stunting dan Kartu Prioritas Ibu Kekurangan Energi Kronis (KEK). Pemegang kartu ini akan mendapatkan prioritas layanan di fasilitas kesehatan tanpa lagi melakukan antre.

Launching Kartu Prioritas Stunting dan Prioritas Ibu KEK dilakukan Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga dan Bupati Polman Samsul Mahmud serta Wakil Bupati Andi Nursami Masdar, Selasa 18 Maret.

Saat melauncing program ini Gubernur Suhardi Duka mengapresiasi Pemkab Polman dengan trobosan ini yang tujuannya untuk menekan angka stunting dan kematian ibu saat melahirkan.

Ini menjadi contoh bagi daerah lain termasuk Pemprov Sulbar dalam menurunkan angka stunting yang terbilang masih tinggi.

Terpisah Kadis Kesehatan Polman dr Mustaman menjelaskan pemegang kartu prioritas stunting dan prioritas ibu KEK ini akan mendapatkan layanan khusus di fasilitas kesehatan baik ditingkat puskesmas dan rumah sakit.

“Pemegang kartu prioritas tersebut jika melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan langsung jadi prioritas tanpa lagi melakukan antrean. Karena kebanyakan pasien stunting dan ibu hamil beresiko kekurangan energi kronis malas ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan karena antren lama sehingga terkadang mereka pulang sebelum diperiksa,” terang dr Mustaman.

Sementaa Asisten Pemerintahan dan Kesra Polman Agusniah Hasan Sulur menambahkan pasca launching program ini nantinya sudah berjubel pasien stunting yang melakukan pemeriksaan.

“Kartu prioritas ini nantinya memiliki nomor id setiap pasien stunting dan ibu hamil beresiko. Sehingga petugas kesehatan dapat memantau perkembangan kesehatan pasien tersebut. Sehingga bisa dikontrol jika mereka sudah periksa atau belum,” tambah Agusniah.

Terkait jumlah kartu prioritas yang akan dicetak nantinya tergantung jumlah anak stunting serta ibu hamil yang beresiko. (mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version