POLMAN, RADAR SULBAR– Gubernur Sulawesi Barat , Suhardi Duka kembali berkunjung ke Polewali Mandar dalam rangka safari ramadan, Senin 17 Maret 2025.
Bupati Polman Syamsul Mahmud tak menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat berkoordinasi dan kolaborasi dengan Pemprov Sulbar dalam mengatasi berbagai permasalahan di Polman.
Karenanya, pada kesempatan buka puasa bersama d Rujab Bupati Polman, Bupati Syamsul Mahmud membeberkan sejumlah persoalan, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga pengelolaan sampah yang belum tuntas.
“Masalah TPA belum juga tuntas, tapi inshaAllah kehadiran Gubernur dan Wagub ini merupakan berkat mudah-mudahan TPA yang hampir kurang 3 tahun bisa menjadi berkat sehingga terbuka hati masyarakat kita,” katanya.
Ia juga mengungkapkan masalah lain, seperti biaya kesehatan yang masih menjadi kendala.
“Ini juga menjadi problem mudah-mudahan bisa dibantu. Apalagi di bulan Ramadan ini jauh lebih banyak pahalanya,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengurai beberapa persoalan untuk dapat diatasi bersama-sama. Pertama soal BPJS, Suhardi mengaku sudah berkoordinasi BPJS Kesehatan terkait BPJS masing-masing kabupaten.
“Kami sudah panggil kepala BPJS untuk menggambarkan semua persoalan masing masing Kabupaten untuk tahun 2025. Dan kesimpulan kita hari itu semua persoalan itu diambil alih provinsi.Jadi untuk 2025 semua tunggakannya dan lain sebagainya itu provinsi yang ambil alih. Untuk 2026 nanti kita bicara lagi.
Ia juga mengungkapkan rencana Pemprov Sulbar mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk pengembangan kakao di Polman.
“Kakao 15 miliar kita alokasikan untuk Kabupaten Polman untuk pengadaan bibit kakao sambung pucuk,” katanya.
Menurutnya, harga kakao masih cukup bagus dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
Untuk penanganan sampah, Suhardi menyebut Pemprov akan memberikan bantuan mobil pengangkut sampah.,
“Kami sudah alokasikan bantuan untuk penanganan sampah ada 4 unit mobil amrol untuk kita kasi Polewali Mandar,” jelasnya.
Selain itu, Pemprov juga menyiapkan bantuan untuk irigasi di Lakejo, normalisasi sungai, dukungan bagi UMKM, hingga pengembangan ternak kambing.
Suhardi menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
“Kalau sinergi antara provinsi dan kabupaten tidak ada masalah yang tidak bisa selesai pasti selesai,” pungkasnya.(jaf)