Saat Darurat, Program JKN Selalu Jadi Andalan

  • Bagikan

POLMAN RADAR SULBAR – Program JKN sangat bermanfaat saat menghadapi sakit tak terduga. Hal ini juga dialami oleh Nia (33), warga Madatte, Polewali Mandar.

Nia yang menemani anaknya terbaring bernama Nareswara (7) menceritakan pengalamannya saat memanfaatkan layanan Program JKN di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu Polewali.

Nares saat itu mengalami demam dan sesak nafas selama beberapa hari dan segera dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Hajjah Andi Depu supaya ditangani lebih lanjut. Seluruh keluarga yang terdaftar pada kepesertaan Pekerja Perima Upah (PPU) tanggungan dari suaminya ini tidak merasa adanya perbedaan ketika memanfaatkan kartu JKN miliknya.

“Anak saya pada waktu itu sakit demam yang tidak kunjung turun dan disertai nafas yang terengah-engah seperti sesak nafas yang pada akhirnya membuat khawatir dan segera dibawa ke UGD. Awalnya memang hanya dikompres di rumah, tetapi karena tidak membaik bergegas ke RSUD Hajjah Andi Depu untuk diobati. Setelah diperiksa dan dilakukan observasi memang saturasi oksigen rendah dan perlu tindakan lebih lanjut,” ujar Nia.

Nia menambahkan, pelayanan yang diberikan oleh petugas sangat baik yang pada akhirnya dilakukan rawat inap di RSUD Hajjah Andi Depu karena dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui proses laboratorium karena perlu adanya observasi lebih jauh guna mengantisipasi deteksi penyakit lainnya.

“Selama di ruangan perawatan saya ditangani sangat baik oleh petugas, karena perlu pemeriksaan lebih spesialis. Kemudian dari segi pelayanan, ia takjub karena memperoleh layanan kesehatan yang baik dan memadai serta tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien dari peserta JKN dengan pasien umum. Mulai dari dokter, perawat dan petugas lainnya melayani dengan ramah ketika anaknya sakit,” ujarnya.

Bahkan keluarganya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun mulai mengurus pendaftaran, tetapi nantinya akan membayar selisih karena saya naik tingkat ruangan rawat inapnya.

“Saya sangat bersyukur tidak ada biaya yang diminta oleh petugas untuk biaya administrasi, semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Pelayanan yang diberikan oleh RSUD Hajjah Andi Depu juga sangat baik. Pemeriksaan lanjutan pun langsung dilakukan ke esokan harinya. Sehingga kondisi berangsur membaik. Seluruh fasilitas yang saya dapatkan pun sangat baik, saya nyaman rawat inap di sini yang menjadikan badan serta pikiran untuk ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah,” ungkapnya.

Nia mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena dengan Program JKN, masyarakat seperti dirinya dan keluarganya bisa segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat yang ada di daerahnya. Selain itu, Nia juga memberikan harapan untuk BPJS Kesehatan, agar manfaat yang dirasakan olehnya dapat dirasakan oleh orang tua lainnya ketika anaknya sakit. Menurutnya, sudah beribu-ribu masyarakat yang telah mendapatkan manfaat dari program ini.

“Mudah-mudahan BPJS Kesehatan dengan Program JKN ini akan terus memberikan manfaat, pelayanan yang diberikan akan terus membaik. Doa saya, semoga Program JKN ini tetap ada selamanya untuk kepentingan pesertanya yang sedang sakit, karena dengan adanya program ini masyarakat yang kurang mampu sangat terbantu sekali. Pada dasarnya tidak ada orang yang mau sakit. Oleh karena itu, ikhtiar untuk menjaga tubuh tetap sehat menjadi hal yang tidak boleh terlupakan. Akan tetapi jika ditakdirkan jatuh sakit maka setidaknya sudah memiliki jaminan kesehatan. Jadi, menjadi peserta JKN adalah salah satu ikhtiar lainnya yang tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Baginya, selayaknya sedia payung sebelum hujan, Program JKN menjadi antisipasi dini untuk melindungi diri dan keluarga atas segala kemungkinan permasalahan kesehatan. (rls/mkb)

  • Bagikan