MAKASSAR, RADAR SULBAR– Daihatsu mencetak pertumbuhan signifikan di Indonesia Bagian Timur (IBT) di tengah lesunya pasar otomotif nasional. Pertumbuhan itu tak hanya pada volume penjualan, tetapi juga market share.
Berdasarkan data data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara ritel di Indonesia tahun 2024 sebanyak 889.680 unit atau turun 11 persen dari penjualan tahun 2023 yang sebanyak 998.059 unit. Daihatsu berada di peringkat kedua penjualan otomotif nasional dengan meraih market share 18,9 persen karena mencetak penjualan 168.263 unit.
Namun, kondisi berbeda terjadi di IBT. Penjualan Daihatsu tumbuh positif. Sepanjang tahun 2024, berdasarkan data registrasi kepolisian (Polreg), Daihatsu mencetak penjualan 24.357 unit, padahal tahun sebelumnya hanya 23.442 unit. Market share Daihatsu tercatat 28,6 persen jauh di atas pencapaian market share Daihatsu secara nasional. Market share itu naik jauh jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 26,9 persen.
Sejumlah perusahaan pembiayaan menilai, brand Daihatsu sudah melekat di masyarakat IBT. “Customer memilih Daihatsu selain dari sisi produk, pricing-nya bagus, juga karena kualitas resale value dan after sales service yang diberikan setelah membeli mobil,” ujar Branch Manager Astra Credit Companies (ACC) Makassar Timothy Ariel Wijaya kepada wartawan di Makassar, Jumat (7/3/2025).
Daihatsu memberikan kemudahan servis di jaringan bengkel Daihatsu yang banyak tersebar di banyak wilayah. “Makanya banyak yang terus ambil Daihatsu. Konsumen berprogres. Awalnya untuk usaha, setelah bisnis tumbuh, mereka menambah untuk kendaraan pribadi, pengalaman after sales terhadap customer ini yang teruji,” papar dia.
Dijelaskan, saat ini, kredit pembiayaan untuk mobil Daihatsu memiliki porsi 65 persen kendaraan komersial dan 35 passenger. Diyakini tahun 2025 walaupun banyak tantangan dari kebijakan ekonomi pemerintah, pihaknya tetap optimistis bisa bertumbuh.
Hal senada dikatakan, Area Marketing New Car Manager Sulawesi Mandiri Utama Finance (MUF) Supriyanto. Menurut dia, tahun 2025 akan penuh tantangan, namun tetap optimistis dengan melihat pencapaian tahun 2024 yang mengalami pertumbuhan sangat baik. Belum lagi jangkauan MUF semakin luas dengan memiliki 10 cabang di Sulawesi.
“Dari total pembiayaan MUF di Sulawesi, porsi terbesar untuk mobil Daihatsu, kontribusinya mencapai 56 persen,” tutur Supriyanto.
Menurut dia, pencapaian besar MUF di IBT karena jaringannya yang luas, mirip seperti Daihatsu yang memiliki sales point hingga ke pelosok. Hal itulah mengapa, MUF bisa tumbuh seiring pertumbuhan Daihatsu di IBT.
Dijelaskan, dari total pembiayaan untuk mobil Daihatsu, 53 persen untuk kendaraan komersial yakni Gran Max Pick Up. Sedangkan untuk kendaraan penumpang, didominasi produk low cost green car (LCGC) Sigra dan Ayla. “Demand komersial tergantung wilayahnya, seperti perkebunan sawit yang butuh banyak mobil pick up. Seperti di wilayah Bone yang memiliki potensi dari pertanian,” kata Supriyanto.
Tahun 2025, Supriyanto berharap dengan kolaborasi yang bagus dengan Daihatsu, MUF di Sulawesi bisa tumbuh 26 persen lebih tinggi dari tahun lalu. “Walau ada kebijakan efisiensi, tapi saya yakin pemerintah tetap akan menumbuhkan ekonomi dan tentunya akan berdampak di sektor otomotif,” papar Supriyanto.
Sementara itu, Kepala Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation Tulus Pambudi mengatakan, sebanyak 90 persen penjualan mobil Daihatsu di IBT menggunakan skema kredit. Hal itulah yang membuat pihaknya menggandeng perusahaan pembiayaan dengan intensif seperti ACC sebagai value chain Daihatsu, kemudian dengan Mandiri Tunas Finance, Adira, dan juga BCA Finance. “Inilah yang membuat kami tumbuh dan memberikan kontribusi besar bagi penjualan Daihatsu secara nasional,” tutur Tulus.
Ia optimistis, tahun 2025 dengan sejumlah strategi baru, pihaknya bisa tetap menjaga pertumbuhan yang positif. Apalagi jika dilihat dari market share. (**)