Demo HMI Polman Sempat Ricuh, Tuntut Direktur Perumda dan Kadis P2KBP3A Dicopot

  • Bagikan
AKSI SALING DORONG. Aksi unjukrasa HMI Polman di depan gerbang Kantor Bupati Polman diwarnai saling dorong dengan anggota Satpol PP Polman, Senin 3 Maret 2025. --Arif Budianto/Radar Sulbar--

POLEWALI MANDAR, RADAR SULBAR — Aksi demo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Polewali Mandar (Polman) di jalan masuk Kantor Bupati Polman, Senin 3 Maret sempat terjadi kericuhan.

Dalam aksi ini, mahasiswa HMI Polman menuntut Bupati mencopot Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wai Tipalayo karena nilai tak becus memimpin perusahaan tersebut. Dua tahun Perumda Wai Tipalayo tak pernah menyetor deviden ke Pemkab Polman.

Dalam aksi ini sempat diwarnai kericuhan. Ketika mahasiswa hendak membakar ban bekas di jalan masuk kantor Bupati depan pos Satpol PP. Tetapi aksi tersebut dihalangi anggota Satpol PP. Aksi saling dorong dan rebutan ban bekas antara mahasiswa HMI dengan anggota Satpol PP tak terhindarkan. Dalam aksi ini mahasiswa HMI mengaku anggotanya sempat dipukul oknum Satpol PP. Untungnya anggota Satpol PP lainnya melerai dan menenangkan temannya agar tidak emosi menghadapi para mahasiswa.

Penjabat (Pj) Sekda Polman Hamdani Hamdi yang menemui mahasiswa ditolak oleh mahasiswa HMI. Mahasiswa meminta agar yang menemui mereka adalah Bupati Polman.

Koordinator Lapangan aksi HMI Polman Samaruddin mengatakan, ada dua kali terjadi pemukulan yang dialami oleh rekannya saat melakukan aksi unjukrasa di depan gerbang kantor Bupati Polman.

“Pemukulan yang dialami anggota kami dua kali dipukul. Namun dari anggota Satpol tidak ada yang mengaku. Sehingga kedepan kami akan melakukan aksi jilid dua dengan membawa massa yang lebih banyak,” ujar Samaruddin.

Lanjutnya, HMI menuntut Direktur Perumda Wai Tipalayo dan bendahara Perumda dicopot. Kemudian copot Kadis P2KB3A Polman serta evaluasi dugaan penyalahgunaan wewenang di Bagian Umum yang diduga tidak sesuai ketentuan dalam mengambil kebijakan.

Ia mengaku aksi pemukulan yang dilakukan oleh Satpol PP tersebut merupakan tindakan propokatif dan upaya melakukan pembakaran ban. Menurutnya adalah bagian dari bentuk protes yang dicegah oleh Satpol PP yang memicu tindakan premanisme anggota Satpol PP.

Samaruddin mengungkapkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan yang ditunjuk sebagai mediasi dan menyampaikan bupati sedang tidak ditempat. Sehingga pihaknya mempertanyakan jika Bupati tidak ingin menemui mereka maka HMI Polman akan menggelar aksi lebih besar lagi.

Terpisah, Pj Sekda Polman Hamdani Hamdi menyampaikan ada dua tuntutan yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa HMI. Yakni meminta Direktur Perumda Wai Tipalayo dicopot dan Kepala Dinas P2KB3A Polman dicopot.

“Kami sudah tawarkan audiens agar detail persoalannya dapat dipahami. Sudah hadir Direktur Perumda Wai Tipalayo dan Kepala Dinas P2KB3A untuk memberikan penjelasan secara langsung,” jelas Hamdani Hamdi.

Ia juga mengatakan, sudah meminta pihak Perumda Wai Tipalayo untuk menyiapkan data untuk sama-sama dipelajari terkait hasil yang diperoleh selama dua tahun terakhir.

Hamdanii menolak berkomentar lebih jauh terkait permasalan di Perumda Wai Tipalayo yang disoal oleh mahasiswa. Alasannya Ia belum mengetahui permasalahannya dengan pasti sehingga meminta pihak Perumda menyiapkan materi yang dimaksud.(arf/mkb)

  • Bagikan