Percaya Program JKN, Ryan Tetap Tenang Hadapi Tipes dan DBD

  • Bagikan
Narasumber : Ryan saat ditemui bersama sang istri, ia bersyukur dapat menjalani berbagai pengobatan tanpa biaya berkat BPJS Kesehatan.

MAMUJU, RADAR SULBAR – Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dirasakan sehingga kepercayaan terhadap program ini terus meningkat di kalangan peserta JKN. Hal ini semakin diperkuat melalui pengalaman yang dibagikan oleh Ryan (27), seorang Wiraswasta asal Mamuju.

Ryan, seorang wiraswasta yang telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2021 pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengaku percaya kepada program ini karena telah memberikan berbagai manfaat yang mampu membantu dalam menjamin kesehatannya.

“Saya mendaftar sebagai peserta JKN karena menyadari bahwa program ini sangat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan dengan biaya iuran yang sangat terjangkau. Manfaat yang saya rasakan tentu saja berupa pengobatan tanpa biaya sepeser pun, administrasi dan pelayanan yang cepat, serta dukungan Aplikasi Mobile JKN yang membuat akses layanan kesehatan semakin fleksibel,” ucapnya, Senin (20/01).

Manfaat yang ia rasakan didapat ketika menghadapi masalah kesehatan berupa penyakit tifus dan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi secara bersamaan. Awalnya, Ryan mengira hanya mengalami demam biasa sehingga ia memeriksakan diri ke Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD).

“Saya mempercayai Program JKN dalam menjamin proses pengobatan saat saya menderita penyakit Tifus dan DBD secara bersamaan. Sebelum didiagnosa, saya mengira bahwa saat itu hanya demam biasa dan cukup memeriksakan ke dr. Linda,” ungkapnya.

Namun setelah beberapa kali berobat dan demamnya tak kunjung reda, Ryan diberikan rujukan ke Rumah Sakit Mitra Manakarra untuk pemeriksaan lebih lanjut. Melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, Ryan menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab pasti kondisi kesehatannya.

“Karena tidak tahan dengan demamnya, saya mendapatkan rujukan ke RS Mitra Manakarra dan langsung diarahkan ke IGD untuk melakukan pemeriksaan darah. Di IGD, pelayanan yang diberikan cukup baik, peralatannya higenis dan prosesnya dilakukan dengan lembut dan hati-hati untuk meminamilisir rasa nyeri,” jelasnya.

Setelah hasil lab pemeriksaan darahnya keluar, Ryan akhirnya didiagnosa mengidap penyakit tifus dan DBD. Sehingga ia memerlukan perawatan rawat inap untuk penyembuhan penyakitnya.

“Setelah hasil labnya keluar, saya didiagnosa menderita penyakit tifus dan DBD hingga harus dirawat inap. Namun di sisi lain, saya tidak merasa cemas sama sekali karena percaya bahwa Program JKN dapat menjamin kebutuhan saya dalam melakukan pengobatan,” ceritanya.

Ryan pun mengapresiasi Program JKN yang telah memberikan bantuan penuh selama proses pengobatannya hingga ia sembuh dari penyakit tifus dan DBD. Dirinya merasa Program JKN sangat bisa diandalkan baik dari segi kualitas pelayanan maupun penjaminan biaya kesehatan.

“Saya bersyukur tergabung menjadi Peserta JKN, karena seluruh rangkaian pengobatan mulai dari pemeriksaan awal, hingga rujukan ke RS Mitra Manakarra, pemeriksaan darah, hingga perawatan rawat inap, saya jalani tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun,” terangnya.

Ryan juga menyebutkan pelayanan yang dihadirkan oleh Program JKN telah dilakukan secara adil tanpa diskriminasi. Hal ini menjadi pengalaman positif yang dapat juga dirasakan oleh seluruh Peserta JKN melalui kualitas pelayanan yang sama antara pasien JKN dan pasien umum.

“Selama memanfaatkan Program JKN, saya tidak pernah merasa ada perbedaan layanan antara peserta JKN dengan pasien umum. Harapan saya, kesetaraan ini dapat terus dirasakan masyarakat karena ini bukan tentang status sebagai peserta JKN atau pasien umum, tapi soal pengobatan kesehatan yang memerlukan penanganan maksimal demi keselamatan hidup, tanpa memandang status sosial,” tutup Ryan. (PN/rm)

  • Bagikan

Exit mobile version