POLEWALI MANDAR, RADAR SULBAR — Sering alami mati lampu, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) beralih menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini sudah ada enam Puskesmas khususnya di daerah pegunungan dan terpencil menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Pengadaan bantuan pembangkit listrik tenaga surya ini menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,9 miliar.
Kepala Seksi Sarana Prasarana (Sapras) Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman Muh Sukri menyampaikan sejak 2022 program pengadaan pembangkit listrik tenaga surya diadakan bagi Puskesmas terpenci. Karena puskesmas sering mengalami mati lampu seperti di Puskesmas Tutar, Tutallu (Alu) dan Bulo. Kemudian tahun 2023 lalu untuk Puskesmas Pelitakan, Limboro dan Matangnga.
“Ini merupakan salah satu cara untuk menghemat pengeluaran Puskesmas. Dalam pemakaian listrik, sehingga tidak lagi bergantung ke PLN,” jelas Muh Sukri saat dikonfirmasi Selasa 11 Februari.
Lanjutnya, pembangkit listrik tenaga surya yang diterima oleh setiap Puskesmas berkapasitas 14.000 watt. Ini untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik Puskesmas setiap harinya.
Anggaran yang dihabiskan untuk pengadaan pembangkit tenaga surya untuk tiga Puskesmas tahun 2023 lalu sebesar Rp. 2,9 miliar. Terdiri dari panel surya, gudang penyimpanan dan baterei penampungan daya listrik.
Terpisah, Kepala Puskesmas Pelitakan Kecamatan Tapango, Muh Jabir menyampaikan, pihaknya sudah melakukan uji coba pembangkit listrik tenaga surya tersebut.
“Sudah dilakukan uji coba listriknya bisa digunakan selama lima jam,” singkat Jabir.(arf/mkb)