Kepala Madrasah Akui Lalai, Siswa MA DDI Kanang Gagal Daftar SNBP

  • Bagikan

POLMAN, RADAR SULBAR — Madrasah Aliyah (MA) Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Kanang Desa Batetangnga Kecamatan Binuang tak mampu merampungkan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas waktu yang diberikan.

Akibatnya, 44 siswa berprestasi tak bisa mengikuti pendaftaran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Sejumlah orang tua siswa kecewa dan menilai hal ini adalah kelalaian pihak sekolah.

“Pihak sekolah tidak punya i’tikad baik untuk memanggil siswa atau orang tua untuk memberikan penjelasan kepada mereka alasan tidak bisa daftar SNBP,” jelas salah satu orang tua siswa yang namanya enggan dipublikasikan.

Lanjutnya, orang tua siswa berharap Kementerian Agama yang membidangi Madrasah dapat memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi oleh 44 siswa MA DDI Kanang.

Terpisah Kepala Seksi (Kasi) Madrasah Kemenag Polman, Marzuki mengaku belum mendapatkan informasi terkait dengan masalah tersebut di MA DDI Kanang. Namun Ia memastikan akan mengkonfirmasi pihak sekolah penyebab tak mengirim data suswa ke PDSS.

“Saya belum tahu informasi tersebut tetapi kita berharap ada jalan terbaik dan kedepan masalah ini tidak terulang lagi,” tandas Marzuki saat dikonfirmasi lewat telepon, Kamis 5 Februari.

Terpisah Kepala MA DDI Kanang, Syamsuddin menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian pihak sekolah sehingga siswanya gagal mendaftar ke PT lewat SNBP.

“Lambat sekali data yang diinput, kita kira penginputan data di PDSS sampai tanggal 18 Februari, ternyata itu sudah pendaftaran di situ, harusnya di input sebelum 31 Januari,” kata Syamsuddin kepada wartawan.

Dia mengatakan ada 44 siswa berprestasi dinyatakan tidak bisa masuk seleksi lewat jalur prestasi. Lantaran pihak operator sekolah lalai atau lambat menginput data 44 siswa tersebut ke PDSS.

Terkait dengan masalah ini pihak sekolah berharap adanya perpanjangan waktu yang diberikan dari tingkat nasional.

“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada 44 siswa ini, karena ini murni kelalaian pihak sekolah,” pintanya. (arf/mkb/jaf)

  • Bagikan