YSDS dan Perbankan Dukung Riset Unsulbar, Teliti Potensi Bakteri Mangrove jadi Obat Udang Vaname

  • Bagikan

MAJENE RADAR SULBAR – Sejumlah dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) saat ini tengah merampungkan riset genomik tentang bakteri di mangrove yang berpotensi menjadi suplemen bagi budidaya Udang.

Penelitian berbasis lingkungan dan perikanan tersebut menarik perhatian swasta. Melalui
Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Panin dan lembaga nirlaba Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) turun tangan membantu pendanaan riset. Lembaga YSDS ke kampus Unsulbar menggelar pelatihan riset genomik, pembekalan kepada para peneliti.

Ketua Tim Riset Genomik Unsulbar, Dr. Nur Indah Sari Arbit menjelaskan, bersama timnya para dosen Unsulbar saat ini masih melakukan penelitian bertema “Analisis Shotgun Metagenomic dan Whole Genome Sequencing Bakteri Simbion Mangrove di Kawasan Perairan Sulawesi Barat serta potensinya sebagai probiotik dalam penanggulangan patogen vibrio pada budidaya udang vaname (Litopenaeus Vannamei)”.

“Riset ini mendukung program pelestarian mangrove, dan secara simultan, tim meneliti potensi bakteri di tananam mangrove itu dapat menjadi probiotik (suplemen,-) untuk pengembangan budidaya udang vaname,” kata Dr. Indah yang juga peneliti utama unsulbar, Selasa 4 Februari.

Anggota tim peneliti, Mufti Hatur Rahmah mengatakan, pada pelaksanaan riset, lenbaga nirlaba nasional YSDS memberikan dukungan penelitian genomik di Unsulbar melalui penyediaan set alat sekuensing promethion yang berteknologi canggih dan terkini.

“YSDS juga memberikan pelatihan Metagenomic dan Whole Genome Sequencing sebagai pembekalan tim peneliti Unsulbar dalam pengoperasian alat sekuensing tersebut,” kata Mufti.

Pelatihan Metagenomic dan Whole Genome Sequencing yang digelar YSDS Bersama peneliti Unsulbar dengan dukungan CSR Bank Panin tersebut berlangsung di aula Laboratorium Unsulbar Kampus Padha- Padhang, Tande Timur, Majene, Selasa 4 Februari.

Hadir dalam pembukaan pelatihan antara lain, Pembina YSDS Erlina VF. Ratu bersama tim, kepala Laboratorium Unsulbar, Dr. Muhammad Nur, Wakil Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan, Dr. Tenriware serta perwakilan Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene.
Ikut hadir juga tim peneliti Universitas Riau dan tim peneliti Universitas Negeri Padang.

“Kita sedang membangun ekosistem penelitian, peneliti di kampus – kampus berkolaborasi, kemudian berhubungan juga dengan kemitraan pemerintah di daerah, jadi riset semakin kuat dan mandiri, tidak lagi tergantung pada riset dari luar,” kata Erlina yang pernah meneliti dengan dukungan badan dunia PBB, Unesco.

Ia menjelaskan, YSDS sebagai penyalur dana CSR Bank Panin, memiliki misi agar di setiap provinsi terdapat pusat riset genonmik. Sehingga akan lebih cepat dan tepat memberi solusi bagi setiap masalah yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat.

“Riset genomik tentang farmasi misalnya dapat diperoleh data tentang tanaman yang yang cocok menjadi obat,” tambah Erlina.

Ia juga menambahkan dukungan YSDS terhadap riset Genomik Unsulbar mulai kegiatan pelatihan, alat hingga insentif untuk peneliti.

Kepala Balitbangda Majene, Inayati Salam mengapresiasi perhatian swasta serta Lembaga YSDS yang turun tangan membantu kegiatan riset di daerah. (mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version