Donor Darah HUT Bank Sulselbar, 49 Kantong Darah Terkumpul

  • Bagikan
DONOR DARAH. Sejumlah ASN dan masyarakat umum mengikuti aksi donor darah dalam rangka HUT Bank Sulselbar ke 64 di ruang pola Kantor Bupati Polman, Kamis 23 Januari 2025.

POLEWALI, RADAR SULBAR — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Sulselbar ke 64. Bank Sulselbar Cabang Polewali Mandar melaksanakan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis di ruang pola Kantor Bupati Polman, Kamis 23 Januari 2025

Pelaksanaan donor darah ini berhasil dikumpulkan 49 kantong darah. Tetapi yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis mencapai ratusan orang. Beberapa peserta donor darah banyak tak memenuhi syarat sehingga hanya 49 orang yang melakukan donor darah.

Pemimpin Seksi Kredit Bank Sulselbar Cabang Polman, Rahmawati sebagai ketua panitia bakti sosial dalam rangkan HUT Bank Sulselbar ke-64 mengatakan pihaknya sengaja mengadakan donor darah dan pemeriksaan kesehatan bekerjasama dengan UTD PMI Polman dan Dinkes Polman untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kegiatan ini selain dalam rangka HUT Bank Sulselbar ke-64. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan darah di Polman sekaligus memperkuat semangat kebersamaan antara Bank Sulselbar dengan mitra strategisnya,” terang Rahmawati.

Aksi sosial ini menjadi salah satu wujud nyata Bank Sulselbar dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, sekaligus menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dan tumbuh bersama masyarakat.

Antusias peserta untuk mengikuti aksi donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis cukup tinggi.

Rahmawati juga menyebutkan selain kegiatan donor darah, Bank Sulselbar juga melaksanakan sejumlah program lain. Termasuk kunjungan ke sekolah seperti di SLB Polewali dan SLB Wonomulyo. Bank Sulselbar, kata Rahmawati juga menggelar kegiatan grebek pasar sebagai bentuk pendekatan langsung kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan sosialisasi mengenai produk perbankan Bank Sulselbar dan edukasi tentang bahaya peredaran uang palsu yang marak terjadi belakangan ini.

“Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena meningkatkan literasi keuangan dan kewaspadaan terhadap isu penting di masyarakat,” tandasnya. (mkb)

  • Bagikan