POLEWALI RADAR SULBAR — Dalam upaya mengedukasi dan mensosialisasikan cara pengelolaan sampah yang baik. Pemkab Polewali Mandar mengelar apel peduli pengelolaan sampah di Lapangan Pancasila Kelurahan Pekkabata, Jumat 24 Januari.
Kegiatan ini melibatkan seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Polman, kepala sekolah dan guru se-Kecamatan Polewali dan masyarakat umum. Kegiatan ini juga menindak lanjuti surat keputusan Bupati Polewali Mandar Nomor 2465 Tahun 2024 tentang Status Darurat Sampah.
Dalam kegiatan ini berhasil dikumpulkan 1,26 ton sampah bernilai ekonomi yang kemudian ditabung ke Bank Sampah Induk Sipamandaq DLHK Polman, TPST Bank Obat Sampah, LKW Matappa Wonomulyo dan Bank Sampah TPS3R Alli-Alli. Selain itu ada juga yang disumbangkan ke Baznas Polman.
Dari 1,26 ton sampah yang dikumpulkan terdiri dari campuran 393,65 kg, kertas campuran/warna 154,1 kg, kertas putih 144,15 kg, plastik HD campuran 109,5 kg, kardus
108,75 kg, PP gelas bening 93,65 kg, kresek 82,95 kg, karton rak telur 88,05kg, kaleng 22,75 kg, pet bening 21,2 kg, HD tutup botol biru 16,5 kg, pet warna 14,1 kg, refill 4,8 kg, HD tutup botol warna 4,6 kg, pet biru muda 2,1 kg dan tutup galon 1 kg.
Penjabat Bupati Polewali Mandar Muhammad Hamzih mengatakan kegiatan ini salah satu upaya mengedukasi kepada ASN dan non ASN serta masyarakat umum untuk memilah sampah yang bernilai ekonomis. Ia berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar seromoni belaka tetapi konsisten digalakkan agar dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ia berharap seluruh elemen masyarakat bukan hanya ASN bekerjasama dalam mengelolah sampah agar dapat dipilihan karena bernilai ekonomi.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti disini saja tetapi berkelanjutan bagaimana mengedukasi masyarakat memilah sampah yang bernilai ekonomi. Sehingga kedepan permasalahan sampah akan tuntas kedepannya. Mari kita mulai dari diri sendiri gerakan sadar pengolahan sampah,” terang Muhammad Hamzih.
Ia berharap ASN Pemkab Polman menjadi contoh dalam pengolahan sampah. Karena sampah bukan hanya di rumah tangga tetapi juga ada di kantor kantor. Jika sampah dipilah maka bisa bernilai ekonomi menambah penghasilan bagi ASN sendiri.
“Kita berharap persoalan sampah di Polman bisa tuntas termasuk terus melakukan pendekatan kepada masyarakat yang selama ini menolak keberadaan TPA. Melalui pendekatan persuasif saya yakin masalah TPA Sattoko dan TPA Amola ini dapat selesai dan bisa berfungsi kembali,” tandasnya.
Sementara Kepala DLHK Polman Moh Jumadil Tappawali mengatakan apel peduli pengolahan sampah ini diinisiasi oleh Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih. Kegiatan ini melibatkan empat bank sampah yakni Bank Sampah Induk Sipamandaq, TPST Bank Obat Sampah, LKW Matappa Wonomulyo dan Bank Sampah TPS3R Alli-Alli.
Menurut Jumadil kegiatan ini adalah bentuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa dari sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, ada yang punya nilai ekonomis bisa menambah pendapatan keluarga.
“Kami juga menggagas ada kerjasama dengan Baznas Polman dalam bentuk sedekah sampah. Jadi sampah yang kita hasilkan memungkinkan nilainya kurang memuaskan berhak menerima sedekah dari Baznas. Kami berupaya untuk menyentuh hati masyarakat untuk memilah sampah, karena sampah ini bisa kita jadikan sebagai ladang amal jariyah,” tandasnya. (mkb)