Pemkab Polman Didesak Tangani Anak Terlantar

  • Bagikan
TERIMA ASPIRASI. Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih saat menerima aksi unjuk rasa JOL Polman di lobi kantor Bupati Polman, Rabu 22 Januari 2025.--arif/radarsulbar--

POLMAN, RADAR SULBAR — Jaringan Oposisi Loyal (JOL) Polman pertanyakan penanganan anak terlantar di Kabupaten Polewali Mandar. Pemkab Polman didesak menangani anak terlantar khususnya adanya eksploitasi anak yang sering berjualan saat malam hari ditempat keramaian seperti Alun-Alun Polewali dan Sport Center.

Hal ini ditegaskan JOL Polman saat mengelar aksi di Kantor Bupati Polman, Rabu 22 Januari. Perwakilan JOL Polman Lazuardi dalam orasinya mengungkapkan bahwa beberapa anak diduga di eksploitasi oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya ada beberapa anak masih dijumpai berjualan saat malam hari. Seharusnya mereka beristirahat atau belajar di rumahnya tetapi mereka dipaksa berjualan demi sesuap nasi.

“Dalam peraturan perundang undangan sangat jelas anak terlantar merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memeliharanya. Tetapi di Polman masih dijumpai ada anak yang berjualan di saat malam hari demi sesuap nasi,” ujar Lazuardi Arka.

Aksi unjukrasa sejumlah pemuda JOL ini diterima langsung oleh Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih di lobi Kantor Bupati Polman. Hamzih menyampaikan akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan para pemuda dan berupaya mencari jalan terbaik.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Polman Azwar Jasin Sauru menjelaskan bahwa tugas dan fungsi Dinsos. Ia menjelaskan Dinsos dihadapkan pada 26 pemerlu layanan sosial salah satunya anak terlantar dan rentan terlantar.

“Sudah ada beberapa anak yang dibantu diberikan permakanan yang telah di asesmen. Ada 50 anak rentan terlantar dan 50 lansia yang akan diintervensi tahun 2025 ini,” jelas Azwar Jasin.

Terkait anak yang berjualan dipinggir jalan pihaknya belum mendapat laporan. Lebih jauh Azwar menyampaikan, selama ini jika ada laporan langsung di intervensi. Jika tidak sekolah diberikan bantuan kelengkapan dan seragam sekolah.

“Anak yang berjualan didapati itu yang telah diasesment ada anak yang bukan orang Polman tapi pendatang. Tahun lalu ada sembilan orang yang kita pulangkan ke daerah asal mereka bekerjasama dengan Baznas,” tandasnya. (arf/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version