Kisah Sukses Sahuda Budidayakan Nanas, Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

  • Bagikan
H Sahuda (69) memperlihatkan buah nanas hasil budidayanya di Dusun Dusun Toyangan Desa Pasiang Kecamatan Matakali Polewali Mandar.

Dibalik kebun nanas yang subur dan menggiurkan, terdapat kisah inspiratif seorang petani yang berhasil meraih omset puluhan juta sekali panen di kebun tanaman nanas yang dikelolanya. Sahuda petani asal Dusun Toyangan Desa Pasiang Kecamatan Matakali Polewali Mandar menjadi inspirasi warga sekitarnya karena sukses mengembangkan tanaman nanas.

Laporan : Amri Makkaruba, Polewali Mandar

Di kebun seluas lebih kurang satu hektare, Suhadi menanam ribuan pohon nanas yang saat ini tingginya satu meter. Sahuda menceritakan perjalan panjangnya mengembangkan tanaman nanas. Awalnya menjalani perjuangan panjang dalam mengembangkan tanaman nanasnya bahkan mengorbankan tanaman kakao miliknya.

Kesuksesan Sahuda membudidayakan nanas dengan omset puluhan juta rupiah sekali panen. Warga di kampungnya menjuluki juragan nanas. Meski sudah lansia, hingga saat ini pria kelahiran 1956 itu masih energik dalam beraktifitas termasuk berkebun.

Awalnya budidaya tanaman nanas dilakukan sekedar coba-coba, memanfaatkan bibit yang diberikan tetangganya.

“Pertama dikasih (bibit) tetangga kebun, itumi selalu saya kembangkan dan pindahkan terus anakannya sampai seperti sekarang,” kata Sahuda kepada wartawan pekan lalu.

Seiring berjalannya waktu, Sahuda mulai fokus mengembangkan tanaman nanas. Bahkan tanaman kakao yang dulu mendominasi kebunnya dibabat habis karena harganya anjlok pada waktu itu.

“Dulu tanam kakao, karena harganya anjlok ditebang semua, diganti nanas,” ungkap Sahuda meyakinkan.

Sahuda memiliki sejumlah kebun nanas. Salah satunya berjarak sekira 100 meter dari tempat tinggalnya. Lokasinya mudah dijangkau karena tepat berada di samping jalan desa yang sudah dilapisi beton.

Sahuda tampak begitu lincah berjalan masuk ke tengah kebun, menerobos lebatnya daun tanaman nanas yang tumbuh tinggi. Dia tampak tidak kesulitan melewati dedaunan yang bagian tepinya terdapat duri.

“Kalau di sini sudah tidak banyak buahnya (nanas), karena sudah banyak yang panen. Tersisa sedikit buah,” ujarnya sembari memetik beberapa buah yang masih tersisa.

Menurut Sahuda, budidaya tanaman nanas telah ditekuni lebih kurang 10 tahun lalu. Nanas madu dan nanas bogor adalah jenis nanas yang dipilih untuk dibudidayakan.

Saat ini Sahuda memiliki lima titik kebun budidaya. Luas keseluruhan mencapai satu hektare.

  • Bagikan