Proyek Sanitasi Rp 7 Miliar Sumber DAK 2024 Menyeberang Tahun

  • Bagikan

MAJENE, RADAR SULBAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene kebagian Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi tahun 2024 sebanyak Rp 7 miliar lebih. Tetapi program DAK Sanitasi ini pekerjaannya tak rampung tahun 2024 sehingga menyeberang ke Januari 2025.

Hal ini disampaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Majene saat menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan penggunaan DAK Sanitasi tahun 2024, Selasa 14 Januari.

Sekretaris Dinas PUPR Majene Mufli mengatakan DAK sanitasi tahun 2024 bersumber dari anggaran Kementerian PUPR.

“Dimana dalam input awal dari Bapenas. Informasi dari Bapenas kita (Majene) mendapatkan pagu sebesar Rp 7 miliar lebih untuk pembangunan MCK,” ujar Mufli, Selasa 14 Januari.

Kata dia, ada tujuh lokasi yang akan dibangun MCK dan pembangunan pengelolaan air limbah. Yakni di Desa Adolang Kecamatan Pamboang, Desa Awo Kecamatan Tammerodo, Dese Betteng, Desa Pesoloang dan Desa Bonde Utara Kecamatan Pamboang. Kemudian Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda dan Desa Mosso Kecamatan Sendana.

Petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian PUPR, pihaknya merekrut fasilitator yang nanti akan mendampingi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengerjakan proyek pembangunan pengolahan air limbah dan MCK.

“Pada saat terbentuk fasilitator, KSM bekerja untuk membuat rencana kerja masyarakat, terkait kegiatan sanitasi tahun 2024, maka terbentuklah delapan KSM,” jelasnya.

Dalam program ini ada delapan KSM yang mengerjakan proyek sanitasi ini. Diantaranya KSM Meri Rio Desa Adolang Dua, KSM Puncang Indah Desa Adolang, KSM Bukit Indah Desa Awo, KSM Sipa Kainga Desa Betteng, KSM Olang Mesa Desa Bonde Utara, KSM Mesa Nyawa Desa Kabiraan, KSM Tara Ujung Desa Mosso dan KSM Nannas Pesoloang Desa Pesoloang.

“Pada saat proses pelaksanaan DAK sanitasi, sebelum penyediaan dana tahap pertama berproses tiga tahap. Jadi progres penyedian dana tahap pertama itu 25 persen. Jadi penyaluran dana ke KSM sudah 25 persen,” ungkap Mufli.

Penyaluran dana tahap kedua sama dengan penyaluran tahap pertama dimana Inspektorat melakukan review untuk penggunaan dana tersebut. Untuk penyaluran dana tahap kedua 45 persen.

“Penyaluran dana itu tidak bisa dilakukan tanpa ada review dari Inspektorat. Tahap kedua 45 persen itu masuk ke kas KSM. Begitupun selanjutnya penyaluran tahap ketiga harus melalui review Inspektorat, juga sebesar 30 persen,” jelasnya.

Jadi KSM baru bisa bekerja bila dananya sudah siap. Dikondisikan tahap ketiga penyaluran dana ke KSM cair pekan kedua dan ketiga bulan Desember tahun 2024. Akibatnya banyak KSM yang menyurat ke PUPR yang mengatakan program MCK ini tidak akan selesai pekerjaan karena sudah Desember.

“Jadi kami kasi waktu ke KSM untuk melakukan penyelesaian di Januari tahun 2025,” tegasnya.

Dari delapan KSM yang ada progres pekerjaan masing masing sudah mencapai 90 persen.
“Jadi Insya Allah dua pekan kedepan semua sudah selesai,” pungkasnya.(rur/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version