Hibah Tahap Kedua tak Kucur,UTD PMI Polman Berutang ke Penyedia Barang

  • Bagikan
Kantor UTD PMI Polman di Jalan DR Ratulangi Kelurahan Darma Kecamatan Polewali

POLMAN, RADAR SULBAR — Palang Merah Indonesia (PMI) Polewali Mandar menerima dana hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tahun anggaran 2024 sebesar Rp 1,3 miliar. Hal ini sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemkab Polman dengan pengurus PMI tahun anggaran 2024.

Hanya saja dari Rp 1,3 miliar yang seharusnya diterima PMI Polman termasuk ke Unit Transfusi Darah (UTD) PMI baru tahap pertama yang cair yakni Rp 650 juta. Masih ada Rp 650 juta yang belum cair karena keterbatasan anggaran Pemkab Polman. Kondisi ini membuat UTD PMI Polman terpaksa berutang kepada sejumlah pihak khusunya penyedia barang habis pakai untuk donor darah.

Kepala UTD PMI Polman dr. Agusnawati menyampaikan sesuai NPHD dana hibah dari Pemkab Polman seharusnya dibayarkan dua tahap. Yakni tahap pertama Rp. 650 juta dan tahap kedua Rp 650 juta. Tetapi yang cair sampai akhir tahun 2024 baru tahap pertama.

“Dari Rp. 650 juta hibah yang diterima, Rp. 450 dipakai untuk operasional UTD PMI. Sementara Rp. 200 juta untuk kegiatan di induk organisasi,” jelas dr Agusnawati.

Ia menambahkan UTD PMI sudah mengajukan pencairan dana tahap kedua ke Dinkes Polman. Tetapi hingga saat ini belum juga ada informasi kapan dicairkan.

“Kemarin Pemkab hanya mau memberi Rp. 200 juta tetapi proses di Dinkes belum ditandatangani,” tambahnya.

Ia mengaku, kurangnya dana hibah yang diberikan Pemkab Polman berdampak pada kegiatan operasional UTD PMI Polman.

dr Agusnawati menyampaikan pihaknya terpaksa berutang ke penyedia kantong darah sebesar Rp. 400 jutaan tahun 2024 lalu.

Kepala Bidang Perbendaharaan BKAD Polman Andi Nurhayat Jasin menyampaikan hibah ke PMI sudah melalui Dinas Kesehatan. Untuk pengusulannya yang cair hanya tahap pertama Rp. 650 juta. Untuk pencairan tahap kedua memang SPMnya belum ada.

Terpisah, Bendahara PMI Polman Munawir menyampaikan, dana hibah yang diterima hanya satu tahap saja yakni Rp. 650 juta. Dimana Rp. 200 juta untuk markas PMI dan Rp. 450 untuk UTD PMI.

Munawir menjelaskan, Rp. 200 juta yang diterima markas PMI digunakan untuk beberapa kegiatan seperti KSR, dana transportasi staf Rp. 600 perbulan dan Kepala Rp. 800.

“Akibat keterbatasan dana kegiatan terpaksa dikurangi.” jelas Munawir saat dikonfirmasi via WhatsApp Senin 13 Januari.

Sementara terkait rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh PMI Polman, Munawir tidak memberikan penjelasan detail terkait program yang dibiayai menggunakan dana hibah.(arf/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version