POLEWALI RADAR SULBAR — Berkat inovasi Sistem Penanganan Cepat dan Terpadu Melalui Layanan Kesehatan Hewan (Sigap Menawan) dokter hewan Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polewali Mandar, dr Isnaniah Bagenda meraih penghargaan nasional Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Award 2025.
drh Isnaniah Bagenda menerima penghargaan PDHI Award 2025 kategori Public Service Government. Penghargaan ini diterima Isnaniah Bagenda ini di Hotel Merlyn Park Jakarta, Sabtu 11 Januari lalu.
Saat ini Isnaniah Bagenda diamanahkan menjadi Kepala UPTD Puskeswan Mapilli.
Inovasi Sigap Menawan yang digagas Isnaniah Bagenda ini merupakan bentuk kelanjutan dari kerja sama antara Indonesia dan Australia melalui proyek percontohan di Polewali Mandar beberapa tahun lalu. Meski proyek tersebut telah berakhir, Isnaniah dan timnya berinisiatif melanjutkan program itu dengan modifikasi dan pengembangan.
“Tetapi setelah program ini berhenti, banyak petugas yang sudah dilatih juga berhenti. Kami hanya melanjutkan apa yang sudah ada, SDM yang sudah terlatih lalu memberi nama Sigap Menawan. Alhamdulillah, program ini mendapat respons positif dari masyarakat dan diakui oleh PDHI sebagai inovasi yang memberikan manfaat besar,” jelas Inaniah Bagenda.
Inovasi ini juga pernah bersaing dengang inovasi dari RSUD pada 2023 pada lomba inovasi yang diadakan oleh Balitbangren Polman. UPTD Puskeswan Mapilli meraih juara dua.
Isnaniah juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan yang pernah Ia dapatkan melalui bimbingan teknis dari Kementerian Pertanian.
“Saya bersyukur bisa mengikuti berbagai Bimtek dari Kementerian Pertanian, yang membantu memperluas wawasan dan kemampuan kami dalam menjalankan program ini,” ujarnya.
Penghargaan PDHI Award 2025 yang diterima Isnaniah menjadi bukti bahwa inovasi, kerja keras, dan dedikasi bisa membawa perubahan besar, bahkan dari pelosok negeri. Isnaniah berharap Sigap Menawan dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak dokter hewan serta masyarakat untuk mendukung kesehatan hewan yang berkelanjutan.
Isnaniah, yang merupakan alumni IPB University, tak pernah menyangka akan mendapatkan penghargaan bergengsi ini. Ia mengaku awalnya hanya mengoleksi dokumentasi kegiatan pelayanan kesehatan hewan yang telah dilakukannya sejak 2009.
“Saya awalnya tidak tahu soal PDHI Award. Tapi begitu mendapatkan informasi mengenai ajang Award in, saya coba kumpulkan foto-foto dan video dari kegiatan lapangan. Mulai dari layanan aktif dan pasif di puskeswan hingga inovasi Sigap Menawan yg juga merupakan syarat dari penilaian award ini. Saya pikir, bagaimana agar semua yang telah dilakukan bisa bermanfaat bagi orang lain, lalu dengan izin ketua PDHI Cab Sulselbar saya coba ikut dan alhamudillah meraih juara dua,” tambahnya saat dihubungi, Senin 13 Januari.
Usaha Isnaniah tidak sia-sia. Dokumentasi kegiatan pelayanan kesehatan hewan, terutama di pelosok daerah, serta aplikasi inovatif yang ia buat, menarik perhatian banyak pihak, termasuk dewan juri PDHI Award 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam menggerakkan pelayanan kesehatan hewan bersama tim puskeswan di wilayahnya.
“Saya bekerja di layanan kesehatan hewan pemerintah, sehingga semua kegiatan lapangan kita coba kemas dalam bentuk dokumentasi sederhana,” bebernya.
Sebelumnya, Isnaniah juga pernah mendapatkan penghargaan Dokter Hewan Terbaik tingkat Provinsi Sulawesi Barat pada 2023 dan membawa Puskeswan terbaik 1 pada lomba Puskeswan tingkat Provinsi Sulbar. (mkb)