Manfaatkan Sumber Baku Air Bersih, BUMDes Sejahtera Bersama Produksi AMDK ‘Wairu’

  • Bagikan
AIR KEMASAN. Pengelola BUMDes Sejahtera Bersama Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merk Wairu.

POLEWALI RADAR SULBAR – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sejahtera Bersama Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi mengelola sumber air bersih yang selama ini di konsumsi masyarakat sebagai lahan bisnis. BUMDes Sejahtera Bersama kini memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) isi 220 mililiter yang dinamakan “Wairu”.

Usaha air minum dalam kemasan ini awalnya dikembangkan BUMDes Sejahtera Bersama ini awal tahun 2022 lalu. Tetapi produksinya masih terbatas karena ada beberapa kendala bahan produksi. Termasuk saat mendaftarkan merk usahanya ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulbar. Awalnya merk air minum BUMDes Sejahtera Bersama ini bukan Wairu tetapi Alfin tetapi karena nama ternyata nama tersebut sudah didaftar ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) maka BUMDes Sejahtera Bersama menganti merknya menjadi Wairu. Pengelola BUMDes memilih merk Wairu karena dalam bahasa Pattae artinya air minum.

Ketua BUMDes Sahterah Bersama, Syafira Ibrahim ketika dihubungi menjelaskan akhir tahun 2024 lalu, pihaknya baru memproduksi air minum dalam kemasan jenis cup ini secara banyak.

Ia mengaku rata rata perhari mampu memproduksi 200 dos menggunakan mesin kemasan dua line. Sebenarnya kata Syafira belum mencukupi permintaan konsumen maupun pedagang eceran. Keterbatasan produksi karena masih menggunakan mesin dua line, kedepan pihaknya berupaya agar bisa mendatangkan mesin empat line sehingga produksi bisa mencapai 700 sampai 1.000 karton perhari.

“Selain kendala itu kami juga sebenarnya terhambat ketersediaan air baku. Karena sumber air yang diambil dari mata air Sungai Gattungan yang berada ditengah hutan. Jarak sumber mata air dengan rumah produksi air minum Wairu itu sekira lima kilometer, jika berjalan kaki dua jam baru sampai karena melewati kawasan hutan.

“Kami mengadalkan distribusi air baku dari sumber mata air melalui pipa ke rumah produksi. Hanya saja kendala saat ini karena ada pekerjaan jalan tani sehingga pipa distribus biasa terputus. Sehingga pasokan sumber air baku ke rumah produksi kurang lancar,” beber Syafira.

Selain itu, kata Syafira bak penampungan air baku sementara dalam pekerjaan sehingga jika sudah jadi nantinya memudahkan menambah produksi air kemasan.

“Untuk harga jual khusus kepada masyarakat Kelapa Dua jika ada hajatan perkawinan atau kegiatan lainnya dibandrol dengan harga Rp 13.500 per karton. Sementara eceran ke pengecer dan pedagang kios Rp 14.000. Sementara harga jual pengecer ke konsumen kisaran Rp 15.000 per karton,” beber Syafira.

Terkait kendala dalam pengolaan air minum kemasan ini, Ia mengaku masih butuh tambahan modal khususnya untuk membeli bahan baku pipet, gelas plastik dan kartonnya.

Terpisah, Kepala Desa Kelapa Dua Masdar menjelaskan air minum dalam kemasan Wairu yang diproduksi BUMDes Sejahtera Bersama ini sudah mengantongi izin edar, BPOM, Dinkes, label halal dan merknya sudah didaftar di HAKI.

Kedepan kata Masdar, jika usaha air minum kemasan ini lancar dan banyak permintaan maka BUMDes didorong untuk upgred mesin produksi menjadi empat line. Ia mengaku BUMDes didorong mengelola air minum dalam kemasa ini melihat potensi sumber daya air baku di desanya melimpah.

“Ini merupakan inovasi desa memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Karena di Desa Kelapa Dua sumber air baku melimpah dan kualitasnya bagus sehingga BUMDes didorong mengelola air minum dalam kemasan,” tambah Masdar.

Sementara modal awal membangun rumah produksi dan mesin pengolahan dan sarana lain menghabiskan anggaran Rp 230 juta. Kemudian untuk pembelian bahan baku kemasan mencapai Rp 120 juta lebih. Sehingga modal untuk membangun usaha air minum dalam kemasan ini sudah mencapai Rp 350 jutaan.

“Meskipun saat ini produksi sudah berjalan dan melayani sesuai pesanan, namun masih butuh suntikan dana untuk meningkatkan kapasitas produksi,” tandasnya.

Ia berharap kedepan pengelolaan air dalam air kemasan BUMDes ini dapat berkembang dan melayani konsumen bukan hanya sebatas di beberapa wilayah di Polman tetapi bisa dijual ke luar daerah. Pihaknya berusaha terus mempromosikan air kemasan Wairu ini sehingga makin dikenal masyarakat luas. (mkb)

  • Bagikan