MAMUJU, RADAR SULBAR –Data yang dirilis Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar (DJPb), persentase penyaluran KUR di Sulawesi Barat per 30 November 2024 baru 61,36 persen dari target Rp3,3 triliun, masih di bawah nasional 96,19 persen.
Kabid PPA II Kanwil DJPb Prov. Sulbar Bekti Wicaksono mengutarakan, realisasi penyaluan KUR-UMi ini sebenarnya mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari 1.758,65 miliar menjadi 2.052,52 miliar. Namun angka tersebut masih terbilang cukup lamban apabila dibandingkan dengan presentase penyaluran nasional.
“KUR baru 61,36 dari 3,3 triliun, masih banyak yang belum digunakan,” kata Bekti pada Media Breafing APBN Regional Sulbar, Rabu 24 Desember 2024.
Dia menguraikan, Jumlah debitur UMi tahun ini mencapai 12.907 debitu. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan munculnya usaha baru dan juga semangat baru dari pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.
Sebenarnya, hemat Bekti, berkembangnya UMKM di Sulbar menjadi peluang munculnnya calon debitur potensial. Hanya saja ini belum terdata dengan baik.
Karenanya, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemda, dan mengharapkan perlunya mendata UMKM potensial dan mendorong untuk meningkatkan produksi melalui pemanfaatan KUR.
Termasuk mengedukasi UMKM terkait program penghapusan piutang yang bisa menjadi alternatif. “Namun perlu selektif mana UMKM yang harus dihapuskan piutangnya, baik Dari Pemda juga ada dan dari bank juga berharti hati untuk itu,” tandasnya. (jaf)